Saturday, April 26, 2014

ASSETS

Assets is any item of value owned by an individual or corporation which could be converted to cash. Assets which are expected to be used up and replaced within a year are referred to as Current or Short Term Assets. These would be your stock, bank and cash balance and debtors, amounts owed to the business from its customers. Assets used within your business and not acquired for the purposes of resale are referred to as Fixed Assets. These would cover land and buildings, plant & machinery, fixtures and fittings and motor vehicles. Assets = Liabilities + Owners’ Equity. Assets, liabilities and owners’ equity are the three components that make up a company’s balance sheet, and it is this balance sheet that gives you the little snap shot of how secure, or insecure the company is financially. Every transaction of a company whether it is money coming in or going out should be recorded, and it is these recordings that make up what your assets, liabilities and owners’ equity are. Generally on a balance sheet assets get recorded on the top or the left side; liabilities and owners’ equity are recorded on the bottom or the right side of the balance sheet.

1. What is the text about ?
a. Balance sheet
b. Ledger
c. Assets
d. Bond

2. Assets that can be replaced within one year is called ….
a. Current Assets
b. Fixed Assets
c. Bond
d. Investment

3. What is the synonym of the word “stock” ?
a. Investment
b. Bond
c. Provide
d. Share

4. Assets are not acquired for the purpose of resale called ….
a. Current Assets
b. Fixed Assets
c. Bond
d. Investment

5. Which is a fixed asset that is ….
a. Land
b. Buildings
c. Machinery
d. a, b and c

6. The forms of the basic accounting equation can be described as follows ….
a. Assets = Liabilities + Equity
b. Debt = Assets + Capital
c. Capital = Assets + Liabilities
d. Assets = Liabilities + Equity + Revenue

7. Components that can make up the balance sheet is ….
a. Assets
b. Liabilities
c. Equity
d. a, b and c

8. Generally in balance sheet assets are recorded at the ….
a. Bottom
b. Top
c. Middle
d. Right side

9. While the liabilities and owner’s equity are recorded at the …. or …. of the balance sheet
a. Top, right side
b. Top, left side
c. Bottom, right side
d. Bottom, left side

10. Any item of value owned by an individual or corporation which could be converted to cash is ….
a. Balance sheet
b. Assets
c. Ledger
d. Bond

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN SANG GARUDA DARI TEMPO DOELOE HINGGA SEKARANG

Indonesia yang terletak diantara benua Asia dan Australia ini menjadikannya Negara kepulauan terbesar di dunia, yang menjadikannya salah satu contoh negara yang menganut sistem ekonomi campuran. Negara kita menggunakan perencanaan yang terpusat seperti halnya sistem ekonomi komando, namun pengalokasian sumber daya tetap diserahkan kepada kekuatan pasar. Penguasaan aset juga dibedakan berdasarkan kepentingannya. Untuk faktor produksi yang berkaitan dengan kepentingan rakyat banyak dikuasai oleh negara, sedangkan untuk faktor produksi yang tidak terlalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat banyak boleh dimiliki oleh swasta (perorangan).
Masa Orde Lama (Demokrasi Terpimpin) (1950 – 1966)
Pada masa ini, sistem ekonomi Indonesia ditujukan pada pembangunan dalam segala bidang namun dalam kenyataannya perekonomian Indonesia malah semakin parah karen KKN. Setelah kemerdekaan kondisi perekonomian Indonesia sangat buruk, terjadi inflasi yang sangat tinggi. Dan dalam perkembangan pada masa sistem ekonomi orde lama terdiri dari 3 perkembangan masa yaitu :
1. Masa Pasca Kemerdekaan ( 1945-1950 )
Pada masa awal kemerdekaan keadaan ekonomi dan keuangan sangat buruk, yang disebabkan oleh :
> Inflasi yang sangat tinggi, terjadi inflasi yang sangat tinggi karena ada 3 mata uang yang berlaku di Indonesia yaitu De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang.
> Panglima AFNEI ( Allied forces for Netherlands east indies ) mengumumkan berlakunya uang NICA di daerah-daerah yang dikuasai sekutu.
> Dan pada bulan oktober 1946 pemerintah RI mengeluarkan uang kertas baru yaitu ORI ( Oeang Republic Indonesia ) sebagai pengganti uang jepang.
=> Adapun usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan ekonomi, ialah :
- Program Pinjaman Nasional
Dilaksanakan oleh menteri keuangan Ir.Surachman dengan persetujuan BP-KNIP, dilakukan pada bulan juli 1946.
-Upaya menembus blokade dengan diplomasi beras ke India, mengadakan kontak dengan perusahaan swasta Amerika, dan menembus blokade Belanda di Sumatera dengan tujuan ke Singapura dan Malaysia.
- Konferensi Ekonomi Februari 1946 dengan tujuan untuk memperoleh kesepakatan yang bulat dalam menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang mendesak, yaitu : masalah produksi dan distribusi makanan, masalah sandang, serta status dan administrasi perkebunan-perkebunan.
- Pembentukan Planning Board (Badan Perancang Ekonomi ) 19 januari 1947.
- Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera ) 1948, mengalihkan tenaga bekas angkatan perang ke bidang-bidang produktif.
2. Masa Demokrasi Liberal (1950-1957)
Masa demokrasi liberal adalah masa dimana dalam politik maupun sistem ekonominya menggunakan prinsip-prinsip liberal. Perekonomian diserahkan pada pasar sesuai teori-teori mazhab klasik yang menyatakan laissez faire laissez passer. Padahal pengusaha pribumi masih lemah dan belum bisa bersaing dengan pengusaha nonpribumi, terutama pengusaha China. Pada akhirnya sistem ini hanya memperburuk kondisi perekonomian Indonesia yang baru merdeka.
3. Masa Demokrasi Terpimpin ( 1959-1967 )
Sebagai akibat dari dekrit presiden 5 juli 1959, maka Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem etatisme (segala-galanya diatur oleh pemerintah). dengan sistem ini, diharapkan akan membawa pada kemakmuran bersama dan persamaan dalam sosial, politik, dan ekonomi (Mazhab Sosialisme). Akan tetapi, kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah di masa ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia.
Kesimpulannya pada masa sebelum orde baru ini terjadinya inflasi yang sangat tinggi dan juga dikarenakan adanya mata uang yang beredar dimasyarakat Indonesia sangat banyak. Dan disamping itu juga keadaan Indonesia pada saat itu juga adanya penjajahan dari negara asing jadinya perekonomian Indonesia sangat terpuruk.
Masa Orde Baru/Orba (Demokrasi Pancasila) (1966 – 1998)
Pada masa pemerintahan orde baru, kebijakan ekonominya berorientasi kepada pertumbuhan ekonomi. Kebijakan ekonomi tersebut didukung oleh kestabilan politik yang dijalankan oleh pemerintah. Hal tersebut dituangkan ke dalam jargon kebijakan ekonomi yang disebut dengan Trilogi Pembangungan, yaitu stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi yang stabil, dan pemerataan pembangunan.
APBN pada masa pemerintahan Orde Baru, disusun berdasarkan asumsi-asumsi perhitungan dasar. Yaitu laju pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, harga ekspor minyak mentah Indonesia, serta nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. Asumsi-asumsi dasar tersebut dijadikan sebagai ukuran fundamental ekonomi nasional. Padahal sesungguhnya, fundamental ekonomi nasional tidak didasarkan pada perhitungan hal-hal makro. Akan tetapi, lebih kearah yang bersifat mikro-ekonomi. Misalnya, masalah-masalah dalam dunia usaha, tingkat resiko yang tinggi, hingga penerapan dunia swasta dan BUMN yang baik dan bersih. Oleh karena itu pemerintah selalu dihadapkan pada kritikan yang menyatakan bahwa penetapan asumsi APBN tersebut tidaklah realistis sesuai keadaan yang terjadi.
Penerapan kebijakan tersebut menimbulkan banyak kritik, karena anggaran defisit negara ditutup dengan pinjaman luar negeri. Padahal, konsep yang benar adalah pengeluaran pemerintah dapat ditutup dengan penerimaan pajak dalam negeri. Sehingga antara penerimaan dan pengeluaran dapat berimbang. Permasalahannya, pada masa itu penerimaan pajak saat minim sehingga tidak dapat menutup defisit anggaran.
Prinsip lain yang diterapkan pemerintah Orde Baru adalah prinsip fungsional. Prinsip ini merupakan pengaturan atas fungsi anggaran pembangunan dimana pinjaman luar negeri hanya digunakan untuk membiayai anggaran belanja pembangunan. Karena menurut pemerintah, pembangunan memerlukan dana investasi yang besar dan tidak dapat seluruhnya dibiayai oleh sumber dana dalam negeri.
Pada dasarnya kebijakan ini sangat bagus, karena pinjaman yang digunakan akan membuahkan hasil yang nyata. Akan tetapi, dalam APBN tiap tahunnya cantuman angka pinjaman luar negeri selalu meningkat. Hal ini bertentangan dengan keinginan pemerintah untuk selalu meningkatkan penerimaan dalam negeri. Dalam Keterangan Pemerintah tentang RAPBN tahun 1977, Presiden menyatakan bahwa dana-dana pembiayaan yang bersumber dari dalam negeri harus meningkat. Padahal, ketergantungan yang besar terhadap pinjaman luar negeri akan menimbulkan akibat-akibat. Diantaranya akan menyebabkan berkurangnya pertumbuhan ekonomi.
Prinsip ketiga yang diterapakan oleh pemerintahan Orde Baru dalam APBN adalah, dinamis yang berarti peningkatan tabungan pemerintah untuk membiayai pembangunan. Dalam hal ini pemerintah akan berupaya untuk mendapatkan kelebihan pendapatan yang telah dikurangi dengan pengeluaran rutin, agar dapat dijadikan tabungan pemerintah. Oleh karena itu, pemerintah dapat memanfaatkan tabungan tersebut untuk berinvestasi dalam pembangunan.
Secara garis besar perekonomian pada masa Reformasi pemerintah RI adalah sebagai berikut:
a. Pinjaman luar negeri untuk menutup anggaran pemerintah yang defisit
b. Ketergantungan akan pinjaman dana
Masa Reformasi (Demokrasi Liberal) (1998 – sekarang)
Pada masa krisis ekonomi ditandai dengan tumbangnya pemerintahan Orde Baru kemudian disusul dengan era reformasi yang dimulai oleh pemerintahan Presiden Habibie. Pada masa ini tidak hanya hal ketatanegaraan yang mengalami perubahan, namun juga kebijakan ekonomi. Sehingga apa yang telah stabil dijalankan selama 32 tahun, terpaksa mengalami perubahan guna menyesuaikan dengan keadaan.
Pemerintahan presiden BJ.Habibie yang mengawali masa reformasi belum melakukan manuver-manuver yang cukup tajam dalam bidang ekonomi. Kebijakan-kebijakannya diutamakan untuk mengendalikan stabilitas politik. Pada masa kepemimpinan presiden Abdurrahman Wahid pun, belum ada tindakan yang cukup berarti untuk menyelamatkan negara dari keterpurukan. Padahal, ada berbagai persoalan ekonomi yang diwariskan orde baru harus dihadapi, antara lain masalah KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), pemulihan ekonomi, kinerja BUMN, pengendalian inflasi, dan mempertahankan kurs rupiah. Malah presiden terlibat skandal Bruneigate yang menjatuhkan kredibilitasnya di mata masyarakat. Akibatnya, kedudukannya digantikan oleh presiden Megawati.
Masa kepemimpinan Megawati Soekarnoputri mengalami masalah-masalah yang mendesak untuk dipecahkan adalah pemulihan ekonomi dan penegakan hukum. Kebijakan-kebijakan yang ditempuh untuk mengatasi persoalan-persoalan ekonomi antara lain:
a. Meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8 milyar pada pertemuan Paris Club ke-3 dan mengalokasikan pembayaran utang luar negeri sebesar Rp 116.3 triliun.
b. Kebijakan privatisasi BUMN. Privatisasi adalah menjual perusahaan negara di dalam periode krisis dengan tujuan melindungi perusahaan negara dari intervensi kekuatan-kekuatan politik dan mengurangi beban negara. Hasil penjualan itu berhasil menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,1 %. Namun kebijakan ini memicu banyak kontroversi, karena BUMN yang diprivatisasi dijual ke perusahaan asing.
Di masa ini juga direalisasikan berdirinya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), tetapi belum ada gebrakan konkrit dalam pemberantasan korupsi. Padahal keberadaan korupsi membuat banyak investor berpikir dua kali untuk menanamkan modal di Indonesia, dan mengganggu jalannya pembangunan nasional.
Masa Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono terdapat kebijakan kontroversial yaitu mengurangi subsidi BBM, atau dengan kata lain menaikkan harga BBM. Kebijakan ini dilatar belakangi oleh naiknya harga minyak dunia. Anggaran subsidi BBM dialihkan ke subsidi sektor pendidikan dan kesehatan, serta bidang-bidang yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kebijakan kontroversial pertama itu menimbulkan kebijakan kontroversial kedua, yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat miskin. Kebanyakan BLT tidak sampai ke tangan yang berhak, dan pembagiannya menimbulkan berbagai masalah sosial.Kebijakan yang ditempuh untuk meningkatkan pendapatan perkapita adalah mengandalkan pembangunan infrastruktur massal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta mengundang investor asing dengan janji memperbaiki iklim investasi. Salah satunya adalah diadakannya Indonesian Infrastructure Summit pada bulan November 2006 lalu, yang mempertemukan para investor dengan kepala-kepala daerah.
Secara garis besar perekonomian pada masa Reformasi pemerintah RI adalah sebagai berikut:
a. Ketidak-mampuan memenuhi kewajiban utang LN ( >US $ 5,8 milyar )
b. Privatisasi BUMN
c. Pemberantasan KKN
Referensi:
http://www.ekon.go.id/page/profil1/
http://ekonomikro.blogspot.com/2010/09/kebijakan-ekonomi-pada-masa-orde-lama.html
http://www.oocities.org/hri_d/MataKuliah/PI.html
http://www.ekon.go.id/berita/view/ekonomi-ri-2014-masih.632.html#.Uy4h1s7Pws4
http://www.ekon.go.id/berita/view/pemerintah-serius-bangun.631.html#.Uy4iRc7Pws4

Merosotnya Sang Matador

Tahukah anda seperti apa ekonomi Spanyol dibalik Kejeniusannya dalam bidang sepak bola?
Penasaran? Let’s Check it out.
Negara dengan sebutan matador ini terletak di barat daya Eropa, berbatasan dengan teluk Biscay, laut Mediterania, samudra Atlantik Utara, pegunungan Pyrenees, dan barat daya Perancis. Beribukotakan di Madrid, spanyol memiliki jumlah penduduk sebesar 47.370.542 orang  (data per Juli 2013) dengan mayoritas agama katolik roma sebesar 94%.
Peternakan, susu dan unggas merupakan sector paling penting di Negara indah ini namun sector ini menurun drastic karena adanya persaingan dari Negara uni eropa lainnya. Ditambah lagi dengan adanya ‘Agenda 2000’ yang secara bertahap memotong harga daging sapi membuat kondisi spanyol semakin parah.
Spanyol juga memiliki sector penting lainnya seperti industry dan pertambangan Lebih dari setengah produksi batu bara, sedangkan produk-produk utama lainnya adalah besi, pirit, tembaga, timah, seng, tungsten, uranium, merkuri, kalium, dan klorida. Meskipun kekuatannya, pertambangan Spanyol tidak cukup untuk memenuhi permintaan domestik dan, karena itu, Spanyol terus menjadi importir skala besar mineral.
Bagian yang paling berkembang dalam infrastruktur Spanyol adalah sistem kereta api, yang merupakan salah satu yang terbaik di Eropa Barat. Nasional Jaringan Kereta Spanyol (Renfe) mengoperasikan bagian terbaik dari Spanyol 15.430 kilometer (9.588 mil, 1999) rel kereta api yang berasal dari Madrid sebagai titik pusat.
Seperti yang sudah kita semua ketahui bahwa Spanyol merupakan salah satu Negara yang menganut sistem ekonomi liberalis.
Apa itu liberalis?
Liberalis atau sistem ekonomi liberal yang lebih dikenal dengan sistem ekonomi pasar bebas adalah sistem  perekonomian yang memberikan kebebasan sepenuhnya dalam segala bidang perekonomian kepada masing-masing individu untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
Pendekatan Liberalis yang dilakukan oleh Franco antara lain:
-          Tahun 1957, inisiatif ini termasuk devaluasi peseta, pengenalan nilai tukar tunggal, program moneter dan fiskal menahan diri, dan liberalisasi kontrol harga dan pembatasan perdagangan. Akibatnya, perekonomian Spanyol mengalami industrialisasi yang pesat yang mempengaruhi setiap segmen masyarakat. Kenaikan sektor industri dan jasa mengakibatkan pergeseran migrasi dari desa ke pusat-pusat perkotaan sebagian orang mencari pekerjaan, dan juga membuka perbatasan untuk kepentingan asing. Mesin asing mendorong proses modernisasi Spanyol, dan produk-produk asing bersaing dengan penawaran dalam negeri Spanyol. Franco juga diizinkan investor dan bank dari negara lain untuk bekerja dalam batas-batas Spanyol.
-          Tahun 1970, perjanjian preferensial dengan Masyarakat Eropa lebih lanjut meningkatkan liberalisasi perdagangan.
-          Pertengahan 1970-an, Spanyol berada di masa jaya
  1. ekonomi kapitalis modern yang kuat.
  2. Tingkat pertumbuhan tahunan Spanyol di paruh pertama tahun 1970-an tetap stabil di 6 persen.
  3. Peringkat kedelapan di dunia dalam hal PDB yang diukur dengan harga saat ini dan nilai tukar saat ini, menurut Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) .
Spanyol memiliki sistem pemerintahan Kerajaan Parlementer yang dengan Kepala  NegaraRaja Juan Carlos I (sejak 22 November 1975) dengan Kepala Pemerintahan Perdana Menteri Mariano Rajoy (sejak 20 Desember 2011).
Negara sepak bola ini menjadi anggota Masyarakat Ekonomi Eropa pada tahun 1986. Setelah kurang lebih 15 tahun memiliki pertumbuhan GDP di atas rata-rata, perekonomian Spanyol mengalami kemunduran di akhir tahun 2007 dan Spanyol akhirnya memasuki resesi di paruh kedua 2008. Tingkat GDP mengalami penyusutan di tahun 2009 yakni sebesar 3,7% serta sebesar 0.3% di tahun 2010. Tapi GDP sempat mengalami peningkatan sebesar 0,4% di tahun 2011 sebelum menyusut lagi sebesar 1,4% pada tahun 2012.
Sayangnya di negara yang pernah memboyong piala dunia 2010, Angka penganggurannya mengalami kenaikan dari 8% tahun 2007 hingga 26,0% di tahun 2012. Angka ini memperlihatkan bahwa peningkatan penduduk tidak diimbangi dengan jumlahnya lapangan pekerjaan yang tersedia.
Spanyol akhirnya dapat keluar dari resesi ekonomi yang menghantamnya selama 2 tahun. Setelah pada kuartal III-2013 ini, ekonomi Spanyol tumbuh 0,1%. Meski begitu, tingkat pengangguran masih sangat tinggi ekstrem. Penguatan ekspor mendorong pemulihan kondisi negara dengan perekonomian terbesar di Eropa. Meskipun daya beli di Spanyol masih sangat lemah. Data dari Badan Statistik Nasional Spanyol yang dilansir AFP, Rabu (30/10/2013) mengatakan, adanya pertumbuhan ekonomi walau hanya 0,1% ini menunjukkan secara teknis Spanyol telah keluar dari resesi. Karena selama 2 tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Spanyol selalu minus.
Namun para ahli ekonomi negara matador ini mengingatkan masih adanya tantangan bagi perekonomian Spanyol. Pengangguran yang tinggi karena krisis utang yang terjadi, telah membuat berjuta-juta orang tak bekerja, dan angka kemiskinan naik. International Monetary Fund (IMF) mengingatkan bahwa tingkat pengangguran di Spanyol akan berada di atas 25% hingga 2018.
Saat ini, tingkat pengangguran di Spanyol adalah 25,98%, turun sedikit dibanding kuartal II-2013, namun masih yang tertinggi di Eropa. Pemerintah Spanyol menargetkan, tahun ini pertumbuhan ekonomi minus 1,3%, lebih baik dari 2012 yang mencapai minus 1,6%. Namun di 2014, pemerintah Spanyol menargetkan pertumbuhan positif 0,7%.
Menurut sumber terpercaya, Bank Pembangunan Negara Spanyol atau yang lebih dikenal dengan Instituto de Credito Oficial (ICO) meyakini pemulihan Negeri Matador itu cukup kuat untuk mendukung pergeseran fokus dari kuantitas ke kualitas.
“Volume tidak lagi menjadi penting saat ini, layaknya 5 tahun belakangan ini,”ungkap Roman Escolano, Direktur ICO di Madrid, Senin (10/3/2014).
Apalagi, lanjutnya, kontribusi pinjaman ICO kepada perusahaan-perusahaan selama setahun terakhir mencapai puncaknya pada 2013 sebesar 11%, tetapi sekarang mulai menurun seiring dengan kapasitas pinjaman bank itu yang mulai pulih.
Hal tersebut merupakan kemajuan besar bagi negara yang pernah mengalami krisis ekonomi terburuk setelah berakhirnya ‘ledakan’ real estat. Belum lagi, Spanyol mampu mengatasi sedikit demi sedikit krisis utang yang sempat membelit negara di Zona Euro tersebut.
Komentar Escalano juga senada dengan Gubernur European Central Bank (ECB) Mario Draghi yang mengatakan terdapat penurunan utang di Zona Euro dan biaya pinjaman turun di antara negara yang pernah didera krisis utang terburuk.
“Saya kira, kapasitas pinjaman kami telah mancapai level maksimum. Bank-bank yang tersisa dari restrukturisasi perbankan telah dikapitalisasi dengan baik, performa pembiayaan meningkat, dan juga kapasitas pinjaman,” katanya.
Spanyol sepertinya bisa bernafas lega sekarang karena masa krisis telah berakhir. Menteri Keuangan Spanyol Cristobal Montoro mengatakan Spanyol telah keluar dari krisis berkat menguatnya keuangan publik. Perekonomian Spanyol menuju “titik balik”.
Referensi
http://www.kemlu.go.id/madrid/Pages/CountryProfile.aspx?l=id
http://finance.detik.com/read/2013/10/30/193030/2399904/4/spanyol-akhirnya-keluar-dari-krisis
http://www.suarapembaruan.com/internasional/ekonomi-spanyol-menuju-titik-balik/37272
http://www.nationsencyclopedia.com/economies/Europe/Spain-OVERVIEW-OF-ECONOMY.html

PEMASARAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Persaingan sangat penting dalam pasar, dan memisahkan pasar dari perdagangan. Dua orang mungkin melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan setidaknya tiga orang untuk memiliki pasar, sehingga ada persaingan pada setidaknya satu dari dua belah pihak. Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan, skala geografis, lokasi jenis dan berbagai komunitas manusia, serta jenis barang dan jasa yang diperdagangkan. Beberapa contoh termasuk pasar petani lokal yang diadakan di alun-alun kota atau tempat parkir, pusat perbelanjaan dan pusat perbelanjaan, mata uang internasional dan pasar komoditas, hukum menciptakan pasar seperti untuk izin polusi, dan pasar ilegal seperti pasar untuk obat-obatan terlarang.
Dalam ilmu ekonomi mainstream, konsep pasar adalah setiap struktur yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan informasi. Pertukaran barang atau jasa untuk uang adalah transaksi. Pasar peserta terdiri dari semua pembeli dan penjual yang baik yang mempengaruhi harganya. Pengaruh ini merupakan studi utama ekonomi dan telah melahirkan beberapa teori dan model tentang kekuatan pasar dasar penawaran dan permintaan. Ada dua peran di pasar, pembeli dan penjual. Pasar memfasilitasi perdagangan dan memungkinkan distribusi dan alokasi sumber daya dalam masyarakat. Pasar mengizinkan semua item yang diperdagangkan untuk dievaluasi dan harga. Sebuah pasar muncul lebih atau kurang spontan atau
sengaja dibangun oleh interaksi manusia untuk memungkinkan pertukaran hak (kepemilikan) jasa dan barang.

1.2  Tujuan
  1. Memahami pengertian pasar dan pemasaran
  2. Memahami jenis-jenis pasar
  3. Memahami konsep pemasaran
  4. Memahami keadaan permintaan dan tugas pasar
  5. Memahami falsafah manajemen pemasaran
  6. Memahami tujuan system pemasaran
  7. Memahami pendekatan-pendekatan dalam mempelajari system pemasaran

BAB II
ISI
PEMASARAN

Pasar
Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang fiat. Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian. Ini adalah pengaturan yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk item
pertukaran.

Struktur Pasar
Struktur pasar merupakan penggolongan pasar berdasarkan strukturnya. Dibagi kedalam beberapa bagian yaitu:
  1. Pasar persaingan sempurna: Jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang banyak dan produk yang dijual bersifat homogen.
  2. Pasar persaingan tidak sempurna yang terdiri atas:
    1. Pasar monopoli: Hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar.
    2. Pasar oligopoli: Pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
    3. Pasar duopoli: Memiliki karakteristik yang sama dengan oligopoli, namun pada Pasar duopoly hanya ada dua perusahaan.
    4. Pasar persaingan monopolistik Bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.
    5. Pasar monopsoni Jenis pasar dimana hanya ada satu pembeli.
    6. Pasar oligopsoni adalah bentuk pasar dimana barang yang dihasilkan oleh beberapa perusahaan dan banyak perusahaan yang bertindak sebagai konsumen.

Pemasaran
Berikut merupakan definisi tentang pemasaran antara lain:
  1. Philip dan Ducan
Pemasaran meliputi semua langkah yang digunakan atau dipergunakan untuk menempatkan barang-barang nyata ke tangan konsumen.
  1. W.J Stanton
Pemasaran meliputi keseluruahan system yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan, dan mendistribusikan barang- barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang actual maupun yang potensial.
  1. P.H Nystrom
Pemasaran meliputi segala kegiatan mengenai penyaluran barang dan jasa dari tangan ke
produsen ke tangan konsumen
  1. American Marketing Association
Pemasaran pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen.

Jenis-Jenis Pasar
Pasar adalah sekumpulan orang/keluarga atau instasi yang mempunyai kebutuhan dan daya beli.
Pasar pada hakikatnya di bagi 4 golongan yaitu:
  1. Pasar konsumsi adalah pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh perorangan atau keluarga untuk penggunaan pribadi (tidak untuk bisnis)
  2. Pasar Industrial adalah pasar untuk barang dan jasa yang di beli atau disewa oleh perorangan atau organisasi untuk digunakan pada produksi barang atau jasa lain, baik untuk dijual ataupun untuk disewakan (untuk proses bisnis lebih lanjut)
  3. Pasar Reselier adalah Suatu pasar yang terdiri dari perorangan dan organisasi, biasanya disebut pedagang- pedagang menenngah (middlemen)
  4. Pasar government adalah Suatu pasar yang terdiri dari unit-unit pemerintah pusat dan daerah, maupun departemen yang membeli atau menyewa barang untuk menjalankan tugas-tugas pemerintah. Pasar ini adalah merupakan pasar yang potensial (potensial market). Di government market ini kita mengenal adanya anggotanya belanja untuk bermacam-macam sektor antara lain:
    1. Sektor pertahanan
    2. Sektor pendidikan
    3. Sektor perhubungan
    4. Sektor kesehatan (rumah sakit, kesejahteraan masayarakat, dan lain sebagainya)
Pasar juga terbagi dari jenis kegiatannya seperti berikut ini:
  1. Jenis pasar menurut bentuk kegiatannya.
Menurut dari bentuk kegiatannya pasar dibagi menjadi 2 yaitu pasar nyata ataupun pasar tidak  nyata (abstrak). Maka kita lihat penjabaran berikut ini:
  1. Pasar Nyata.
Pasar nyata adalah pasar diman barang-barang yang akan diperjual belikan dan dapat dibeli oleh pembeli.
Contoh pasar tradisional dan pasar swalayan.
  1. Pasar Abstrak.
Pasar abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya tidak menawar barang-barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya dengan menggunakan surat dagangannya saja.
Contoh pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing.
  1. Jenis pasar menurut cara transaksinya.
Menurut cara transaksinya, jenis pasar dibedakan menjadi pasar tradisional dan pasar modern.
  1. Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secar langsung. Barang-barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa barang kebutuhan pokok.
  1. Pasar Modern
Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang diperjual belikan dengan harga pas dan denganm layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza, dan tempat-tempat modern lainnya.

Konsep pemasaran
Sebagai falsafah bisnis, konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan
dan berorientasi kepada kebutuhan konsumen. Hal ini secara asasi berbeda dengan falsafah bisnis terdahulu yang berorientasi pada produk, dan penjualan.
Secara definitif dapatlah dikatakan bahwa konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (Stanton, 1978).
Tiga unsur konsep pemasaran:
  1. Orientasi pada Konsumen
  2. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral
  3. Kepuasan Konsumen

Keadaan permintaan dan tugas pasar
  1. Permintaan Negatif
Sebuah Pasar berada dalam status permintaan negatif jika sebagian besar pasar tidak menyukai produk tertentu dan bahkan bisa saja membayar untuk mencegahnya.
Contoh : vaksinasi, perawatan gigi, vasektomi, dan operasi kantong empedu.
Tugas pemasaran adalah menganalisa mengapa pasar tidak menyukai produk tersebut dan  apakah program pemasaran yang terdiri dari perancangan ulang produk, harga yang lebih rendah, promosi yang lebih baik, dan dapat mengubah keyakinan dan perilaku pasar.
  1. Permintaan Nol
Adalah konsumen sasaran mungkin tidak sadar atau tidak tertarik pada produk tertentu.
Tugas pemasaran adalah menemukan cara untuk menghubungkan manfaat produk tersebut dengan kebutuhan dan minat alami seseorang.
  1. Permintaan Laten
Adalah banyaknya konsumen yang memiliki kebutuhan yang kuat yang tidak dapat dipuaskan oleh produk yang sudah ada.
Tugas pemasaran adalah mengukur ukuran pasar potensial dan mengembangkan produk yang dapat memuaskan permintaan tersebut.
  1. Permintaan Menurun
Adalah cepat atau lambat, setiap usaha akan menghadapi permintaan yang menurun pada satu atau lebih produknya.
Tugas pemasaran adalah membalikan arah penurunan permintaan melaluipemasaran ulang yang kreatif.
  1. Permintaan Tidak teratur
Adalah terdapatnya permintaan yang berubah-ubah secara musiman atau harian bahkan setiap jam, sehingga menimbulkan masalah kelebihan atau kekurangan kapasitas.
Tugas pemasaran adalah mencari jalan untuk mengubah pola permintaan yang sama melalui penetapan harga yang fleksibel, promosi dan insentif lainnya. Ini yang disebut dengan synchromarketing.
  1. Permintaan penuh
Adalah bila perusahaan mengalami kepuasan dengan volume bisnis mereka.
Tugas pemasaran adalah mempertahankan tingkat permintaan saat ini ditengah perubahan preferensi konsumen dan peningkatan persaingan.
  1. Permintaan berlebihan
Yaitu keadaan dimana permintaan lebih besar daripada penawaran. Keadaan seperti ini biasanya tidak dapat bertahan lama karena akan segera dilirik oleh pengusaha untuk segera memenuhi permintaan tersebut. Disinilah kita dapat merauk keutungan apabila kita jeli melihat peluang-peluang semacam ini.
  1. Permintaan Tak Bermanfaat
Adalah produk yang tak bermanfaat akan mengundang usaha yang terorganisir untuk mengurangi konsumsinya.
Tugas pemasaran adalah merangkul orang-orang yang menyukai produk yang tak bermanfaat agar menghentikannya.

Falsafah manajemen pemasaran
Segala aktivitas haruslah dilandasi oleh falsafah. Falsafah pemasaran harus menjadi pedoman seluruh aktivitas pemasaran. Terdapat 5 falsafah/pedoman yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan aktivitas pemasaran, yaitu:
  1. Production Concept
Konsumen lebih menyukai produk yang tersedia secara luas dan murah harganya.
  1. Product Concept
Konsumen menyukai produk produk yang menawarkan kualitas, dan kinerja terbaik, serta fitur-fitur yang inovatif.
  1. Selling Concept
Konsumen dan pebisnis hanya akan membeli produk yang melakukan usaha usaha pemasaran yang aktif. Konsumen tidak akan membeli jika tidak ada usaha pemasaran yang gencar.
  1. Marketing Concept
Kunci pencapaian sasaran organisasi adalah seberapa efektif suatu perusahaan dalam menciptakan, menyampaikan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang lebih superior kepada target pasarnya disbanding dengan pesaingnya.
  1. Holistic Marketing Concept
Merupakan konsep menyeluruh atas relationship marketing, integrated marketing, internal marketing, social responsibility marketing.

Bauran Pemasaran
Menurut Stanton (1978) Bauran pemasaran (marketing mix) adalah kombinasi dari 4 variabel
atau kegiatan yang merupakan inti dari system pemasaran perusahaan yaitu produk, harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi.
Ada banyak alat pemasaran, McCarthy mempopulerkan pembagian kiat pemasaran ke dalam 4 (empat) faktor yang disebut the four Ps: product, price, place, and promotion (cited in Kotler,
1992:92).
Keempat bauran pemasaran tersebut secara singkat dijelaskan sebagai berikut:
  1. Product (produk), adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat untuk dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi. Produk dapat terdiri dari product variety, quality, design, feature, brand name, packaging, sizes, services, warranties, and returns.
  2. Price (harga), yaitu sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli produk atau
mengganti hal milik produk. Harga meliputi last price, discount, allowance, payment period, credit terms, and retail price.
  1. Place (tempat), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Tempat meliputi antara lain channels, coverage, assortments, locations, inventory, and transport.
  2. Promotion (promosi), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan
memperkenalkan produk pada pasar sasaran. Variabel promosi meliputi antara lain sales
promotion, advertising, sales force, public relation, and direct marketing.

Tujuan Pemasaran
Ada empat alternative dari sistem pemasaran, yaitu:
  1. Memaksimumkan Konsumsi
Pekerjaan pemasaran adalah memudahkan dan merangsang kondisi maksimum, akhirnya menciptakan produksi, kesempatan kerja, dan kemakmuran maksimum.
  1. Memaksimumkan Kepuasan Konsumen
Tujuan sistem pemasaran adalah memaksimumkan kepuasan konsumen, bukan konsumsi. Tetapi mengukur kepuasan konsumen tidak mudah; belum adanya tolak ukur kepuasan dari produk pada individu, kepuasan dari produk atau jasa yang baik diimbangi oleh kejelekkan dari pencemaran lingkungan, kepuasan yang diterima seseorang tergantung dari sedikitnya orang lain memiliki barang tersebut.
  1. Memaksimumkan Mutu Hidup
Termasuk didalamnya kualitas, kuantitas, ketersediaan dan harga pokok barang.

Pendekatan dalam Mempelajari Pemasaran
  1. Pendekatan Serba Fungsi
Dari apa saja kegiatan pokok pemasaran, yaitu: pembelian, pengangkutan, penjualan, penyimpanan, pembelanjaan, penanggung resiko, standarnisasi dan grading, pengumpulan informasi pasar.
  1. Pendekatan Serba Lembaga
Dilihat dari lembaga atau organisasi yang terlibat dalam pemasaran, missal: produsen, supplier, perantara dagang.
  1. Pendekatan Serba Manajemen
Dilihat dari pendapat manajer serta keputusan yang diambil.
  1. Pendekatan Serba Sistem
Menyangkut elemen-elemen yang luas dalam sistem pemasaran termasuk pendekatan serba fungsi, manajemen, produk dan lembaga.
BAB III
ANALISA

Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang fiat. Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian. Ini adalah pengaturan yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk item
pertukaran.
Sedangkan pemasaran meliputi semua langkah yang digunakan atau dipergunakan untuk menempatkan barang-barang nyata ke tangan konsumen.
Pendekatan dalam Mempelajari Pemasaran:
  1. Pendekatan Serba Fungsi
Dari apa saja kegiatan pokok pemasaran, yaitu: pembelian, pengangkutan, penjualan, penyimpanan, pembelanjaan, penanggung resiko, standarnisasi dan grading, pengumpulan informasi pasar.
  1. Pendekatan Serba Lembaga
Dilihat dari lembaga atau organisasi yang terlibat dalam pemasaran, missal: produsen, supplier, perantara dagang.
  1. Pendekatan Serba Manajemen
Dilihat dari pendapat manajer serta keputusan yang diambil.
  1. Pendekatan Serba Sistem
Menyangkut elemen-elemen yang luas dalam sistem pemasaran termasuk pendekatan serba fungsi, manajemen, produk dan lembaga.
 
REFERENSI

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Pasar
http://marchtavaissta.wordpress.com/2012/01/03/pemasaran/
http://amieruddiensaliem.blogspot.com/2013/03/makalah-pasar-dan-pemasaran.html?m=1
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Struktur_pasar

MANAJEMEN DAN ORGANISASI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Manajemen dapat di artikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Para ahli ekonomi umumnya mempunyai pengertian yang berbeda tentang manajemen.
Manajemen sendiri memiliki fungsi serta peranan yang sangat penting. Seperti halnya merencanakan, mengorganisasi, hingga sampai membuat keputusan.

1.2  Tujuan
  1. Memahami pengertian dan peranan manajemen
  2. Memahami latar belakang sejarah manajemen
  3. Memahami fungsi dan proses manajemen
  4. Memahami ciri-ciri manajer profesional
  5. Memahami ketrampilan manajemen yang dibutuhkan
  6. Memahami definisi organisasi
  7. Memahami pentingnya organisasi
  8. Memahami bentuk-bentuk organisasi
  9. Memahami prinsip-prinsip organisasi
  10. Memahami sebab keberhasilan dan kegagalan organisasi
 
BAB II
ISI

MANAJEMEN DAN ORGANISASI

Manajemen
Manajemen dapat di artikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Para ahli ekonomi umumnya mempunyai pengertian yang berbeda tentang manajemen.
Berikut ini merupakan definisi manajemen menurut para ahli:
  1. James A.F. Stoner
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
  1. Parker Follet
Manajemen adalah suatu seni, karena untuk melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan keterampilan khusus.
  1. Harold Koontz & Cyril O’Donnel, Principles of Management An Analysis of Management Functions)
Manajemen sebagai usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktifitas orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, penggerakkan dan pengendalian.
  1. Profesor Oei Liang Lee
Ilmu dan Seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasi serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dapat disimpulkan manajemen mempunyai 5 fungsi :
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Pengarahan (Directing)
4. Pengkoordinasian (Coordinating)
5. Pengawasan (Controlling)

Peranan Manajemen
Peranan manajemen disini berhubungan dengan fungsi manajemen, seperti:
  1. Planning (perencanaan), adalah formulasi rangkaian tindakan yang harus dilakukan di masa datang. Rencana dibuat berdasarkan tujuan. Tujuan yang pencapaiannya dituangkan ke dalam perencanaan memberi arah dan sasaran kerja bagi organisasi, sub-sub unitnya, serta kontribusi yang dilakukan para anggota organisasi.
  2. Decision Making (pembuatan keputusan). Manajer melakukan pemilihan atas sejumlah alternatif tindakan. Pengambilan keputusan yang cerdas dan etis saat ini telah menjadi kebutuhan sekaligus tantangan besar bagi para manajer.
  3. Organizing (pengorganisasian), adalah pertimbangan struktural yang terdiri atas penciptaan rantai komando organisasi, pembagian kerja, dan penentuan kewenangan. Pengorganisasian yang teliti akan memastikan penggunaan sumber daya manusia dilakukan secara efisien.
  4. Directing (Pengarahan), Mengarahkan bawahan, sehingga pimpinan secara manusiawi bias mengikat bawahan untuk bekerja sama secara sukarela menyumbangkan tenaganya seefisien dan seefektif mungkin untuk mencapai tujuan organisasi.
  5. Coordinating (Pengkoordinasian), Agar terdapat komunikasi atau kesesuaian dari berbagai kepentingan dan perbedaan kegiataan sehingga tercapai tujuan organisasi.
  6. Controlling (Pengawasan), Perbaikkan-perbaikkan yang perlu dilakukan jika terjadi penyimpangan pelaksanaan dari perencanaan.

Latar Belakang Sejarah Manajemen
Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776 , ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang.
Peristiwa penting kedua yang memengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi Industri di Inggris . Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut “pabrik.” Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli.
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.

Fungsi dan Proses Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang selalu ada dan melekat dalam proses manajemen yang akan dijadiakan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen dapat dilakukan di perusahaan manapun.
Pada fungsi manajemen tersebut terdapat beberapa pendapat mengenai fungsi manajemen.
  1. George R. Terry
Fungsi manajemen: planning, organizing, actuating, dan controlling.
  1. Harold Kontz dan Cyrill O’Donnel
Fungsi manajemen: planning, organizing, staffing, directing, dan controlling.
  1. Henry Fayol
Fungsi manajemen: planning, organizing, commanding, coordinating.
Planning yang efektif harus memenuhi 5 W 1 H:
  1. What: apa tujuan yang hendak dicapai.
  2. Why: mengapa hal tersebut perlu dilakukan.
  3. Where: dimana hal tersebut akan dilakukan.
  4. When: kapan hal tersebut akan dilakukan.
  5. Who: bagaimana cara melakukannya.

Ciri-Ciri Manager Profesional
Fungsi-fungsi manajemen adalah kegiatan kerja manajer dalam merencanakan, mengorganisasi,
mengarahkan, mengkoordinasi dan mengawasi .Proses manajemen adalah serangkaian keputusan
dan kegiatan kerja yang terus menerus dimana manajer terlibat sewaktu mereka merencana,
mengorganisasi, mengarahkan, mengkordinasi dan mengawasi. Berkaitan dengan Hubungan antar faktor diatas seorang menager harus mempunyai kepribadian seperti di bawah ini :
  1. Pemimpin Lambang (Figurehead)
Kepala Simbolis; diperlukan untuk menjalankan sejumlah kewajiban rutin yang bersifat legal dan social.
  1. Pemimpin (Leader)
Bertanggung jawab untuk memotivasi dan mengaktifkan bawahan; bertanggung jawab untuk mengisi posisi yang kosong (staffing), melatih dan tugas-tugas yang terkait.
  1. Penghubung (Liaison)
Memelihara suatu jaringan kontak luar yang berkembang sendiri yang memberikan dukungan dan informasi berkaitan dengan informasi.
  1. Pemantau (Monitor)
Sebagai pusat saraf informasi internal dan eksternal tentang organisasi.
  1. Penyebar (Dissiminator)
Meneruskan informasi yang diterima dari orang luar atau dari bawahan kepada anggota organisasi.
  1. Jurubicara (Spokesperson)
Meneruskan informasi kepada orang luar mengenai rencana, kebijakan, tindakan dan hasil organisasi berkaitan dengan pengambilan keputusan.
  1. Wirausaha (Entrepreneur)
Mencari kesempatan dalam organisasi dan lingkungannya serta memprakarsai“proyek-proyek perbaikkan”untuk menimbulkan perubahan.
  1. Pengendali Gangguan (Disturbance Handler)
Bertanggung jawab atas tindakan korektif bila organisasi menghadapi gangguan mendadak dan penting.
  1. Pengalokasi Sumber Daya (Resource Allocator)
Bertanggung jawab terhadap alokasi segala sumber daya organisasi.
  1. Perunding (Negotiator)
Mewakili organisasi pada perundingan-perundingan.
Proses manajemen adalah serangkaian keputusan dan kegiatan kerja yang terus menerus dimana manajer terlibat sewaktu mereka merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkordinasi dan mengawasi.

Ketrampilan Manajemen yang dibutuhkan
Robert L.Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
  1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi . Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning . Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
  1. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
  1. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah.
Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
  1. Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana.
  1. Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager).

Definisi Organisasi
Pengorganisasian (Organizing) menurut kamus istilah organizing berarti menciptakan suatu struktur dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan antara bagian-bagian dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan sruktur tersebut. Sedangkan pengorganisasian sendiri mempunyai arti yakni sekelompok orang yang bekerjasama dengan menempatkan tugas,fungsi, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing untuk mencapai suatu tujuan.
Berikut beberapa pendapat para ahli mengenai definisi dari organisasi:
  1. Prof Dr. Sondang P. Siagian
Organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang/beberapa orang yang disebut atasan dan seorang/sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.
  1. Drs. Malayu S.P Hasibuan
Organisasi ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.
  1. Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro
Organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.

Pentingnya Mengenal Organisasi
Kita selalu berkaitan dengan organisasi, tim olah raga dan organisasi sosial, kelompok keagaamaan, bahkan kelompok binatang pun ada, seperti lebah, semut, rayap. Perusahaan kecil, fungsi pengorganisasian sederhana, misal: toko kelontong, manajer-pemilik toko mempekerjakan beberapa orang; melayani pembeli, membersihkan, mengatur barang, serta menjaga toko.

Bentuk-Bentuk Organisasi
  1. Organisasi Garis (Henry Fayol)
Organisasi ini hanya mengenal satu komando. Satu wewenang yang turun langsung dari pemimpin kebawahan, mulai dari manajer puncak langsung ke mandor, bawahan bertanggung jawab langsung pada atasan.
  1. Organisasi Garis dan Staf (Harrington Emerson)
Merupakan bentuk organisasi yang mengambil kelebihan-kelebihan dari organisasi garis seperti adanya pengawasan secara langsung, serta mengambil kelebihan-kelebihan dari organisasi staf seperti adanya spesialisasi kerja.
  1. Organisasi Fungsional (F.W. Taylor)
Bentuk organisasi ini merupakan gabungan dari bentuk organisasi fungsional dan organisasi garis dan staf.

Prinsip-Prinsip Organisasi
Prinsip-prinsip organisasi banyak dikemukan oleh para ahli, salah satunya A.M. Williams yang mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya “Organization of Canadian Government Administration” (1965), bahwa prinsip-prinsip organisasi meliputi:
  1. Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas .
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan yang ingin dicapai antara lain, memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lain lain.
  1. Prinsip Skala Hirarkhi .
Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.
  1. Prinsip Kesatuan Perintah .
Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang atasan saja.
  1. Prinsip Pendelegasian Wewenang.
Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.
  1. Prinsip Pertanggungjawaban .
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasan.
  1. Prinsip Pembagian Pekerjaan.
Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi.
  1. Prinsip Rentang Pengendalian .
Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya.
  1. Prinsip Fungsional :
Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaannya.
  1. Prinsip Pemisahan .
Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada orang lain.
  1. Prinsip Keseimbangan .
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/ kegiatan yang akan dilakukan.
  1. Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.
  1. Prinsip Kepemimpinan.
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut.

BAB III
ANALISA

Berdasarkan penjabaran mengenai manajemen dan organisasi seperti diatas adalah:
  1. Manajemen merupakan Ilmu dan Seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasi serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan perusahaan.
  2. Manajemen berfungsi sebagai planning, organizing, staffing, directing, dan controlling.
  3. Manajer yang dibutuhkan oleh perusahaan haruslah yang memiliki ketrampilan. Dengan begitu perusahaan akan lebih terarah dan dapat menggapai tujuannya utama.
  4. Organisasi Suatu proses tersusun yang orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan.
  5. Organisasi mencakup 3 elemen pokok:
a. Interaksi manusia
b. Kegiatan yang mengarah pada tujuan
c. Struktur organisasi itu sendiri
 
REFERENSI

http://www.ilerning.com/index.php?option=com_content&view=article&id=3073:mengenal-organisasi-dan-manajemen&catid=74:manajemen&Itemid=54
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Manajemen
http://fauzannojan.wordpress.com/2012/11/05/ciri-ciri-manager-profesional
http://www.wedaran.com/4235/keterampilan-yang-wajib-dimiliki-manajer-dalam-manajemen-bisnis/
http://pengusahamuslim.com/ketrampilan-pemimpin-yang-dibutuhkan-saat-1838

KEWIRASWASTAAN DAN PERUSAHAAN KECIL

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Kewiraswastaan (entrepreneurship) adalah kemampuan dan keinginan seseorang untuk berisiko menginvestasikan dan mempertaruhkan uang, waktu, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan untuk berhasil.
Unsur penting dalam membangun sebuah wiraswasta ialah keberanian, keutamaan, kekuatan. Keberanian memiliki arti dimana kita harus memiliki keberanian dalam menjalankan suatu usaha, berani mengambil sebuah keputusan, dan berani mengambil resiko yang harus Ditanggungnya. Keutamaan memiliki arti dimana kita harus menekuni bidang usaha yang kita jalankan, kita tidak boleh terbata-bata dalam menjalankan suatu usaha, karena bila terjadi seperti itu, itu semua hanya membuang-buang waktu, materi, dan pikiran kita. Kekuatan memiliki arti dimana bila kita menjadi wiraswastawan, kita harus memiliki kekuatan sendiri, kita tidak boleh mengandalkan bantuan orang lain, dan kita harus mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.

1.2  Tujuan
  1. Memahami tentang wiraswastawan
  2. Memahami unsur-unsur penring wiraswastawan
  3. Memahami cara memasuki perusahaan
  4. Memahami kiat-kiat memilih usahan dengan waralaba
  5. Memahami jenis-jenis usaha yang potensial di waralabakan
  6. Memahami kekuatan dan kelemahan perusahaan kecil
  7. Memahami keuntungan dan kerugian perusahaan kecil
  8. Memahami cara-cara mengembangkan perusahaan kecil
  9. Memahami perbedaan antara kewirausahaan dan bisnis kecil

BAB II
ISI

KEWIRASWASTAAN DAN PERUSAHAAN KECIL
Kewiraswastaan, Wiraswasta, dan Wiraswastawan
Kewiraswastaan (entrepreneurship) adalah kemampuan dan keinginan seseorang untuk berisiko menginvestasikan dan mempertaruhkan uang, waktu, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan untuk berhasil.
Keuntungan berwiraswasta adalah kemungkinan untuk mengatur tingkat keuntungan yang diharapkan, melatih ketajaman intuisi bisnis, meningkatkan sifat tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, dan memiliki wewenang untuk memerintah dan mengelola karyawannya. Kerugiannya adalah tanggung jawab yang besar terhadap kelangsungan usaha, perlunya menjaga relasi yang baik terhadap pihak-pihak terkait dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, waktu kerja yang sangat banyak maupun bentuk yang berkaitan dengan keluarga.

Wiraswastawan
wiraswastawan berasal dari tiga kata, yakni “wira”, “swasta”, “wan”.
  1. Wira memiliki arti berani, utama, atau perkasa.
  2. Swa artinya sendiri dan sta artinya berdiri, jadi swasta dapat dimaknai berdiri diatas kekuatan sendiri.
  3. Wan memiliki arti tuan.
Dengan melihat arti etimologis diatas bisa diambil pengertian wiraswastawan ialah seseorang yang memiliki dorongan untuk menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan, disertai modal dan resiko, serta menerima balas jasa dan kepuasan dan kebebasan pribadi atas usahanya tersebut.
Unsur-unsur wiraswasta
Unsur penting dalam membangun sebuah wiraswasta ialah keberanian, keutamaan, kekuatan. Keberanian memiliki arti dimana kita harus memiliki keberanian dalam menjalankan suatu usaha, berani mengambil sebuah keputusan, dan berani mengambil resiko yang harus Ditanggungnya. Keutamaan memiliki arti dimana kita harus menekuni bidang usaha yang kita jalankan, kita tidak boleh terbata-bata dalam menjalankan suatu usaha, karena bila terjadi seperti itu, itu semua hanya membuang-buang waktu, materi, dan pikiran kita. Kekuatan memiliki arti dimana bila kita menjadi wiraswastawan, kita harus memiliki kekuatan sendiri, kita tidak boleh mengandalkan bantuan orang lain, dan kita harus mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.
Perusahaan Kecil dalam Lingkungan Perusahaan
Perusahaan kecil memegang peranan penting dalam komunitas perusahaan swasta. Pengalaman di beberapa Negara maju (Amerika, Inggris, Jepang, dan sebagainya) menunjukkan bahwa komunitas perusahaan kecil memberikan kontribusi yang perlu diperhitungkan di bidang produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain sebagainya. Seringkali dari perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang merupakan terobosan penting dala kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan. Perusahaan yang sekarang ini telah besar, seperti General Elektrik, IBM, Astra International, dan lain-lain, yang pada mulanya adalah perusahaan kecil. Dengan kiat-kiat tertentu dari pelaku bisnis, perusahaan kecil dapat berkembang dengan pesat menjadi perusahaan raksasa.
Tiga Cara Memasuki Perusahaan dan Menjadikannya Hak Milik
Secara umum ada tiga cara untuk memasuki perusahaan dan menjadikannya hak milik ketiga
cara tersebut adalah:
1. membeli perusahaan yang telah dibangun
2. memulai perusahaan baru
3. membeli hak lisensi (franchising/waralaba)
Perkembangan Franchising di Indonesia
Waralaba (franchise) sebenarnya merupakan suatu sistem bisnis yang telah lama dikenal oleh dunia, dimana untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh perusahaan mesin jahit Singer di Amerika Serikat, pada tahun l851, yang kemudian diikuti oleh General Motors Industry pada tahun l898.
Dalam perkembangannya, sistem bisnis ini mengalami berbagai penyempurnaan terutama di tahun l950-an yang kemudian dikenal menjadi waralaba sebagai format bisnis (business format) atau sering pula disebut sebagai waralaba generasi kedua.
Perkembangan sistem waralaba yang demikian pesat terutama di negeri asalnya, Amerika Serikat menyebabkan waralaba digemari sebagai suatu sistem bisnis diberbagai bidang usaha, mencapai 35 persen dari keseluruhan usaha ritel yang ada di AS.
Di Indonesia, waralaba sebagai format bisnis mulai dikenal pada awal dekade 80-an, seiring masuknya waralaba asing disektor usaha rumah makan siap saji (fast food chain restaurant) antara lain, KFC, Pioneer Take Out, Texas Church, dan lain-lainnya. Jaringan bisnis ini berkembang sangat pesat dalam waktu yang singkat, bahkan menurut data di Deperindag RI hingga tahun l997 (sebelum terjadinya Krisis Moneter) telah terdaftar lebih dari 250 perusahaan sebagai penerima waralaba (franchise) dari suatu waralaba asing, dan tersebar di beberapa bidang usaha, antara lain;
rumah makan/restoran, jasa pemasaran, hotel, toko buku dan toko cindera mata, minimarket, persewaan kendaraan, pusat kebugaran dan perawatan tubuh, penata rambut, salon kecantikan, dll.
Di sisi lain, perusahaan lokal yang telah mengembangkan usahanya dengan mempergunakan format bisnis waralaba jumlahnya tidaklah sebanyak waralaba asing banyak atau hanya sekitar 10 persen dari jumlah waralaba asing yang ada di Indonesia. Perusahaan lokal tersebut antara lain; Es Teller 77, CFC, ILP, LIA, Lutuye Salon, Rudy Hadisuwarno, Indomaret dan lain-lainnya.
Definisi Waralaba
Menurut Campbell Black, yang dimuat dalam Black’s Law Dict, “Franchise is a license from owner of a trademark or tradename permitting another to sell a product or service under the name or the mark.
Menurut David J.Kaufmann, “Franchising is a system of marketing and distribution whereby a small independent businessman (franchisee) is granted, in return for a fee, the right to market the goods and services of another (franchisor) in accordance which the established standards and practice of the franchisor and with it assistance.
Menurut IPPM Franchise diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi Waralaba yang berasal dari kata Wara dan Laba. Sehingga Waralaba berarti usaha yang memberikan laba lebih/istimewa.
Menurut PP Nomor 16 tahun 1997 tentang Waralaba, “Waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan pihak lain tersebut, dalam rangka penyediaan dan atau
penjualan barang dan atau jasa.”
Kiat-kiat memilih usaha dengan cara franchising/waralaba
  1. Pilih produk yang akan dijual.
menentukan perusahaan waralaba tempat kita akan bermitra.
  1. Pelajari estimasi keuangan yang disodorkan pada penawaran secara jeli.
  2. Pastikan nama warala yang ditawarkan tidak dalam sengketa.
  3. Kenali kredibilitas dari pemilik brand waralaba tersebut.
Beberapa peluang dalam menentukan bisnis waralaba
  1. Bisnis Waralaba Makanan & Minuman
Menjalankan bisnis waralaba makanan & minuman memiliki potensi bisnis yang sangat bagus karena makanan merupakan kebutuhkan pokok manusia yang pasti selalu dicari orang. Namun, merintis bisnis makanan, misalnya restaurant atau tempat makan dengan merk dagang baru adalah sebuah tantangan yang sangat sulit, terutama untuk orang yang belum memiliki pengalaman berbisnis makanan sebelumnya.
  1. Bisnis Waralaba Loundry & Jasa Kebersihan
Sekarang ini banyak sekali orang yang lebih memilih jasa loundry untuk mencuci pakaian mereka daripada harus mencuci sendiri, selain karena lebih mudah, hasil pekerjaannya lebih rapih, dan harga jasanya juga relative murah.
  1. Bisnis Waralaba Di Bidang Kesehatan & Kecantikan
  2. Bisnis Waralaba Di Bidang Jasa Pendidikan & Pelatihan
Jenis-jenis usaha yang potensial di waralabakan
  1. Jenis Usaha Waralaba Sektor Makanan.
Contoh: ice cream, fastfood, makanan ringan, cemilan, dll.
  1. Jenis Usaha Waralaba Sektor Ritel
Contoh: minimarket, supermarket, hypermarket, giant, hero, dll.
  1. Jenis Usaha Waralaba Sektor Jasa
Contoh: Bengkel, Salon, Tempat Les Privat, dll.
  1. Jenis Usaha Waralaba Sektor Farmasi
Contoh: apotik.
Ciri-Ciri Perusahaan Kecil
  1. Pada umumnya modal perusahaan kecil disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik, karena jumlah modal yang diperlukan relative kecil.
  2. Daerah operasinya local. Dalam hal ini majikan dan karyawan tinggal dalam suatu lingkungan yang berdekatan dengan letak perusahaan.
  3. Ukuran secara keseluruhan relative kecil (penyelenggara di bidang operasinya tidak dominan).
Keunggulan dan Kelemahan Usaha Kecil dan Menengah
Beberapa keunggulan yang dimiliki oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dibandingkan dengan usaha besar antara lain:
  1. Inovasi dalam teknologi yang dengan mudah terjadi dalam pengembangan produk.
  2. Hubungan kemanusiaan yang akrab di dalam perusahaan kecil
  3. Fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar yang berubah dengan cepat dibandingkan dengan perusahaan berskala besar yang pada umumnya birokratis.
  4. Terdapat dinamisme manajerial dan peranan kewirausahaan.
Kelemahan yang dimiliki Usaha Kecil dan Menengah (UKM) adalah:
  1. Kesulitan pemasaran
  2. Keterbatasan financial
  3. Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM)
  4. Masalah bahan baku
  5. Keterbatasan teknologi
Cara Mengembangkan Usaha Kecil
  1. Merencanakan Strategi yang Baik.
  2. Mulai dengan biaya minimum.
  3. Cobalah untuk mulai bekerja sesuai dengan porsi kemampuan anda.
  4. Kalau bisa hindari pinjaman, karena ini akan menambah beban pikiran anda.
  5. Pastikan bahwa anda memang sudah menyiapkan data-data/dokumen yang terdaftar di pajak/PPN.

Cara Menghindari Kegagalan Dalam Usaha dan Bisnis
Berikut adalah kiat-kiat untuk Menghindari Kegagalan dan Memperbesar Kesuksesan Dalam Usaha (Untuk UKM) yang dikemukakan oleh
Faktor-faktor penyebab kegagalan dapat bersumber dari dalam/internal atau dari luar/eksternal.
  1. Faktor-faktor Internal antara lain :
    1.  Ketidaktelitian/ketidakcermatan
    2. Kecerobahan
    3. Kelalaian
    4. Tergesa-gesa memutuskan
    5. Tidak mau belajar dari kegagalan orang lain
    6. Terlalu mudah percaya pada orang lain, dan lain-lain
    7. Faktor kegagalan yang berasal dari luar/eksternal:
      1. Sumber daya yang tidak memadai, baik kualitas maupun kuantitas
      2. Bencana alam
      3. Kenaikan harga barang-barang yang tidak terduga
      4. Pengaruh ekonomi global
      5. Perubahan kebijakan pemerintah dalam berbagai hal.
Perbedaan antara Kewirausahaan dan Bisnis Kecil
Perbedaan dari kewirausahaan dan bisnis sangat mendasar. Pada umumnya kewirausahawaan memiliki badan hukum yang jelas, sedangkan bisnis kecil jarang yang memiliki badan hukum yang jelas. Selain itu, bisnis kecil sangat bergantung pada lingkungan pasar. Dari sistem managerialnya pun berbeda, sistem managerial kewirausahawan lebih baik dibandingkan sistem bisnis kecil. Kewirausahawan lebih meningkatkan hasil dari suatu produknya, sedangkan bisnis kecil lebih meningkatkanpada laba yang akan didapatkan.
BAB III
ANALISIS
Wiraswastawan ialah seseorang yang memiliki dorongan untuk menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan, disertai modal dan resiko, serta menerima balas jasa dan kepuasan dan kebebasan pribadi atas usahanya tersebut.
Perbedaan dari kewirausahaan dan bisnis sangat mendasar. Pada umumnya kewirausahawaan memiliki badan hukum yang jelas, sedangkan bisnis kecil jarang yang memiliki badan hukum yang jelas. Selain itu, bisnis kecil sangat bergantung pada lingkungan pasar. Dari sistem managerialnya pun berbeda, sistem managerial kewirausahawan lebih baik dibandingkan sistem bisnis kecil. Kewirausahawan lebih meningkatkan hasil dari suatu produknya, sedangkan bisnis kecil lebih meningkatkanpada laba yang akan didapatkan.
Beberapa keunggulan yang dimiliki oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dibandingkan dengan usaha besar antara lain:
  1. Inovasi dalam teknologi yang dengan mudah terjadi dalam pengembangan produk.
  2. Hubungan kemanusiaan yang akrab di dalam perusahaan kecil
  3. Fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar yang berubah dengan cepat dibandingkan dengan perusahaan berskala besar yang pada umumnya birokratis.
  4. Terdapat dinamisme manajerial dan peranan kewirausahaan.
Kelemahan yang dimiliki Usaha Kecil dan Menengah (UKM) adalah:
  1. Kesulitan pemasaran
  2. Keterbatasan financial
  3. Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM)
  4. Masalah bahan baku
  5. Keterbatasan teknologi
DAFTAR PUSTAKA
http://berwirausahamodalkecil.blogspot.com/2013/05/cara-menghindari-kegagalan-dalam-usaha.html?m=1
http://tariles41.blogspot.com/2010/04/keunggulan-dan-kelemahan-usaha-kecil.html?m=1
http://www.ilerning.com/index.php?option=com_content&view=article&id=914:membeli-perusahaan-yang-sudah-ada&catid=62:manajemen-risiko&Itemid=85
http://id.wikipedia.org/wiki/Waralaba
http://usahakecildotcom.blogspot.com/2013/05/cara-mengembangkan-usaha-kecil-ada.html?m=1
http://www.maxmanroe.com/bisnis-waralaba-modal-kecil-beberapa-peluang-usaha-waralaba-murah.html
http://matkul-bisnis.blogspot.com/2010/06/apa-perbedaan-antara-kewirausahaan.html?m=1
http://rika50.blogspot.com/2011/11/tiga-cara-memasuki-perusahaan-dan.html?m=1
http://id.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaan
http://id.wikipedia.org/wiki/Waralaba
http://yunimbum.wordpress.com/2010/11/25/waralaba-dan-perkembangannya-di-indonesia-baik-lokal-maupun-asing/
http://paroki-teresa.tripod.com/Tonikum_WARALABA1.htm
http://dahlia-lya.blogspot.com/2012/01/bab-iv-kewiraswastaan-dan-perusahaan.html?m=1
www.centerwaralaba.com
• Cara positif memandang kegagalan :
1. Kegagalan adalah pelajaran berharga untuk tidak
diulangi lagi
2. Kegagalan harus dapat menjadi motivasi agar mau
maju terus
3. Anggaplah kegagalan itu sebagai sukses yang
tertunda
4. Percayalah wirausaha-wirausaha sukses pasti
pernah mengalami
kegagalan, tetapi mempunyai kemampuan untuk
bangkit kembali.
5. Kegagalan harus dijadikan bahan evaluasi diri dan
dikaji sebab-sebanya,
lalu disusun strategi untuk meminimalkan kegagalan,
dan lain-lain.
• Strategi menyiasati kegagalan adalah
dengan mengadakan perencanaan
usaha yang cermat mengenai :
1. Perkembangan pasar
2. Persaingan
3. Sumberdaya manusia
4. Teknologi
5. Proses produksi
6. Keuangan, rugi-laba, arus kas.
7. Pasokan bahan baku, dan lain-lain
• Perencanaan usaha sering dievaluasi,
diantisipasi adanya kemungkinan
faktor-faktor risiko.
• Lakukan kontrol untuk semua aspek
perencanaan
• Hindarilah hal-hal yang tidak sesuai
dengan hukum yang berlaku
• Didalam berusaha kegagalan dan
risiko merupakan hal yang wajar. Bagi
seorang wirausaha ketidakwajaran apabila tidak dapat
mengatasi risiko dan
kegagalan.

BENTUK – BENTUK BADAN USAHA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Badan usaha adalah suatu organisasi yang merupakan kesatuan yuridis dan yang berusaha mencari keuntungan menggunakan faktor-faktor produksi. Disebut kesatuan yuridis karna biasanya badan usaha berbadan hukum.
Berbagai tujuan perusahaan antara lain: untuk memperoleh keuntungan maksimal, menjamin kelangsungan hidup perusahaan, memenuhi kebutuhan masyarakat, menciptakan kesempatan kerja, dan beberapa ahli manajemen keuangan mengemukakan tujuan perusahaan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan atau memaksimumkan kemakmuran pemegang saham.

1.2  Tujuan
  1. Memahami bentuk pemilikan perusahaan
  2. Memahami lembaga keuangan bank maupun yang bukan bank
  3. Memahami bentuk-bentuk penggabungan
  4. Memahami pengkhususan perusahaan
  5. Memahami pengkonsentrasian perusahaan
  6. Memahami cara-cara pengggabungan perusahaan
 
BAB II
ISI

BENTUK-BENTUK BADAN USAHA

Bentuk Yuridis Perusahaan
Badan usaha adalah suatu organisasi yang merupakan kesatuan yuridis dan yang berusaha mencari keuntungan menggunakan faktor-faktor produksi. Disebut kesatuan yuridis karna biasanya badan usaha berbadan hukum.
Badan usaha yang berdasarkan pemilikan perusahaan modal sendiri atau Badan Usaha Swasta antara lain:
  1. Perusahaan Perorangan
Perusaaan perorangan adalah suatu badan usaha yang dimiliki, dikelola, dan dipimpin seorang yang bertanggung jawab penuh terhadap semua kekayaan dan kewajiban perusahaan. Tanggung jawab seorang pengusaha dalam perrusahaan perorangan bersifat tidak terbatas. Dengan demikian, tidak ada pemisahan kekayaan pribadi. Dalam hal izin usaha persyaratannya lebih mudah dan sederhana jika dibandingkan dengan bentuk perusahaaan yang lain.
Ciri-ciri perusahaan perorangan adalah sebagai berikut:
  1. Pemilik bertangggung jawab atas semua kewajiban (utang) dengan jaminan seluruh harta kekayaan pribadinya.
  2. Bentuk organisasinya sederhana dan pendiriannya relative mudah serta tidak ada peraturan khusus atau undang-undang yang mengaturnya.
  3. Cocok untuk kegiatan usaha yang modal relatif kecil.
Contoh pewerusahaan perseorangan seperti took kelontong, bakso, asongan, dan lain-lain.
  1. Firma (Fa)
Firma merupakan suatu persekutuan antara dua orang atau lebih yang menjalankan perusahaan dengan satu nama. Keuntungan yang diperoleh dari pendirian firma tersebut kemudian dibagi sesama anggotanya. Pendiri firma harus mengenal satu sama lain dengan baik. Hal ini berhubungan dengan dengan tanggung jawab yuridis yang mengatakan bahwa setiap anggota firma berhak bertindak atas nama firma. Resiko badan usaha firma ditanggung bersama-sama secara tidak terbatas (tanggung jawab solider).
Ketentuan-ketentuan umum mengenai firma antara lain sebagai berikut:
  1. Setiap anggota berhak menjadi pemimpin.
  2. Anggota firma tidak boleh memasukkan orang lain untuk menjadi anggota tanpa persetujuan anggota lainnya.
  3. Keanggotaan tidak dapat dipindahkan kepada orang lain selama anggota tersebut masih hidup.
  4. Jika kekayaan perusahaan tidak cukup untuk menutup utang atau kewajiban perusahaan, maka  kekayaan pribadi para sekutu firma menjadi jaminan.
  5. Sekutu yang tidak memasukkan modal, terapi memberikan summbangan berupa pikiran dan tenaga secara langsung maka bagian laba atau rugi sama dengan sekutu yang modalnya kecil.
Contoh Firma seperti advokat (pengacara, penasehat hokum, konsultan), akuntan publik.
  1. Perusahaan Komanditer (Commanditaire Vernootschaap)
Perusahaan Komanditer (CV) adalah suatu persekutuan yang terdiri atas beberapa orang yang berusaha dan beberapa orang yang hanya menyerahkan modal saja. Orang yang aktif berperan dalam upaya mamajukan perusahaan disebut sekutu aktif atau sekutu komplementer. Sedangkan orang yang hanya menyerahkan modal dan tidak terlibat secara langsung dalam menjalkan perusahaan disebut sekutu pasif atau sekutu komanditer. Pembagian laba kepada para sekutu sesuai dengan ketentuan yang tercantumdalam akte pendiraian CV.
Keanggotaan dalam CV secara umum terbagi menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut:
  1. Anggota aktif, yaitu anggota yang mengelola perusahaan secara aktif. Jika perusahaan rugi, maka untuk melunasi kewajiban digunakan seluruh kekayaan pribadinya.
  2. Anggota pasif, yaitu anggota yang hanya mengikut sertakan modal. Anggota ini hanya bertanggung jawab hanya sebatas modal yang disertakan saja. Terdapat empat macam bentuk keanggotaan CV, antara lain:
- Sekutu Umum (General Partner)
- Sekutu Terbatas (Limited Partner)
- Sekuru Diam (Silent Partner)
- Sekutu Rahasia (Secret Partner)
- Sekutu Senior dan Junior (Senior and Junior Partner)
- Doman (sleeping partner)
  1. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas adalah suatu perseroan antara dua atau lebih yang memperoleh modal dengan cara mengeluarkan saham. Pemilik modal atau pemegang saham disebut sebagai persero yang bertanggung jawab hanya sebesar modal yang diserahkan. Pendirian PT harus memenuhi syarat formal dan material. Syarat formal meliputi pembuatan akte pendirian didepan notaries dan disahkan oleh menteri kehakiman melalui pengandilan negeri setempat. Pendirian PT ini kemudian diumumkan dalam lembar berita Negara. Sedangkan syarat material merupakan persyaratan untuk memenuhi syarat-syarat formal. Syarat formal pendirian PT adalah sebagai berikut:
a. Modal statuter, yaitu modal yang besarnya ditetapkan sebagai modal perusahaan yang dicantumkan dalam akte pendirian.
b. Modal yang ditetapkan, yaitu modal yang berupa saham yang telah ada pemiliknya, besarnya minimal 20% dari modal statute.
c. Modal yang disetor, yaitu modal yang telah disetor secara tunai atau barang yang jika dinilai denan uang besarnya minimal 10% dari modal yang telah ditetapkan.
d. Modal portofolio, yaitu modal berupa saham yang masih dalam perusahaan. Menurut Kitab Undang-undang Hukum Dagang, dalam rapat umum pemegang saham pembagian hak suara diatur sebagai berikut. Setiap saham mempunyai hak 1 suara, jika saham yang dimilikijumlahnya dibawah 100 lembar, 3 suara jika jumlah saham lebih dari 300 lembar, dan paling banyak mendapat 6 suara.
  1. BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
Badan Usaha Milik Negara adalah semua bentuk perusahaan yang seluruh modalnya merupakan kekayaan Negara, kecuali ada ketentuan lain berdasarkan undang-undang. Pasal 33 ayat 2 dan 3 UUD 1945 menyebutkan bahwa Negara menyelenggaran usaha-usaha produksi tertentu yang menguasai hajat hidup orang banyak dalam wadah BUMN, PN, atau perusahaan patungan. Perusahaan Negara dapat dimiliki oleh pemerintah pusat (BUMN) maupun daerah (BUMD).
Berikut ini merupakan ciri-ciri umum BUMN antara lain:
a. Melayani kepentingan masyarakat
b. Berusaha memperoleh keuntungan (laba)
c. Berstatus badan hukum dan tunduk pada peraturan hukum di Indonesia
d. Bergerak dibidang produksi atau jasa yang bersifat vital (menyangkut hajat hidup orang banyak)
e. Bertujuan membangun ekonomi nasional menuju masyarakat adil dan makmur
f. Modalnya meliputi kekeyaan Negara yang dipisah-pisahkan dan tidak terbagi-bagi atas saham-saham.
  1. Koperasi
Koperasi adalah organisasi perekonomian rakyat yang berasas kekeluargaan. Koperasi memiliki peranan memiliki menyejahterakan dan mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat. Peranan koperasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu peranan ekonomi dan peranan social. Dua peran koperasi ini mengacu pada tujuan yang sama, yaitu menyejahterakan kehidupan anggota dan masyarakat umum. Landasan dan pelaksanaan koperasi di Indonesia Menurut Undang-undang Pokok Perkoperasian No. 12 tahun 1967, bahwa koperasi Indonesia mempunyai tiga landasan antara lain:
1. Landasan Iidil yaitu Pancasila
Setiap koperasi di Indonesia harus bermoral Pancasila, segala tindakan dan usahanya harus berpedoman kepada Pancasila.
2. Landasan Struktual yaitu UUD 1945
Koperasi harus berlandaskan menurut pasal 33 ayat 1 yang singkatnya yaitu koperasi adalah usah bersama atas dasar kekeluargaan dan gotong royong serta yang diutamakan adalah kepentingan seluruh anggota (masyarakat).
3. Landasan Mental yaitu Setia Kawan dan Kesadaran Pribadi
Setia kawan yang dimaksud disini adalah sifat gotong royong, sedangkan kesadaran pribadi menggambarkan kepercayaan diri untuk menaikkan taraf hidup dan kemakmuran.

Lembaga Keuangan
Pengertian Lembaga Keuangan
Perusahaan merupakan kombinasi dan berbagai sumber daya ekonomi (resources) seperti alam, tenaga kerja, modal, dan manajemen (managerial skill) dalam memproduksi barang dan jasa untuk mencapai hijuan tertentu. Berbagai tujuan perusahaan antara lain: untuk memperoleh keuntungan maksimal, menjamin kelangsungan hidup perusahaan, memenuhi kebutuhan masyarakat, menciptakan kesempatan kerja, dan beberapa ahli manajemen keuangan mengemukakan tujuan perusahaan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan atau memaksimumkan kemakmuran pemegang saham.
Secara umum perusahaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
  1. Perusahaan keuangan (financial enterprise)
Biasa dikenal istilah lembaga keuangan (financial institution), yaitu perusahaan yang menyediakan jasa-jasa yang berkaitan dengan keuangan, seperti:
  1. Transformasi atau perpindahan asset keuangan melalui pasar.
Yaitu perpindahan dana dan pihak yang mengalami kelehihan dana (surplus) kepada pihak yang mengalami kekurangan dana (deficit).
  1. Perdagangan aset keuangan atas nama pelanggan.
Pelayanan jasa yang dilakukan oleh pialang (broker) untuk membeli atau menjual sekuritas atas perintah pelanggannya.
  1. Perdagangan aset keuangan untuk kepentingn perusahaan sendiri.
Pelayanan jasa yang dilakukan oleh perusahaan efek (dealer) untuk membeli dan menjual sekuritas untuk kepentingan perusahaan sendiri.
  1. Membantu pembuatan aset keuangan untuk pelanggan, dan menjual asset keuangan tersebut kepada pelaku pasar lainnya.
  2. Menyediaan konsultasi investasi kepada pelaku pasar yang lain.
  3. Mengelola portofolio para pelaku pasar lain.
  4. Perusahaan bukan keuangan (non financial enterprise)
Merupakan perusahaan manufaktur yang menghasilkan produk berupa barang rnisalnya: mobil, baja. komputer dan atau perusahaan yang menyediakan jasa-jasa non keuangan misalnya: transportasi dan pembuatan program komputer.

Peranan Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan sebagai badan yang melakukan kegiatan-kegiatan di bidang keuangan mempunyai peranan sebagai berikut:
  1. Pengalihan Aset (Assets Transmutation)
  2. Likuiditas (Liquidity)
  3. Alokasi pendapatan (Income Allocation)

Jenis-jenis dan contoh dari lembaga keuangan terbagi dalam beberapa hal, diantaranya:
Dilihat dari fungsinya:
Menurut UU Pokok Perbankan No. 7 tahun 1992 dan ditegaskan dalam UU RI No. 10 tahun 1998 jenis perbankan terdiri dari:
  1. Dilihat dari kepemilikan:
    1. Bank Milik Pemerintah
    2. Bank Milik Swasta
    3. Bank Milik Koperasi
    4. Bank Milik Umum
    5. Bank Milik Campuran
    6. Dilihat dari segi status:
      1. Bank Devisa, Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi keluar negeri atau berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya transfer keluar negeri, inkaso keluar negeri, Travellers cheque negeri, inkaso keluar negeri, Travellers cheque, pembukaan dan pambayaran Letter of Credit dan transaksi lain.
      2. Bank non Devisa, Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa.
      3. Dilihat dari segi cara penentuan harga:
        1. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional
Bank Umum Konvensional:
Bank umum adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat jasa  yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Begitu pula dengan wilayah operasinya dapat dilakukan di seluruh wilayah. Bank umum sering disebut bank komersil (commercial bank). Usaha utama bank umum adalah funding yaitu menghimpun dana dari masyarakat luas, kemudian diputarkan kembali atau dijualkan kembali ke
masyarakat dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan istilah kredit. Dalam penghimpunan dana, penabung diberikan jasa dalam bentuk bunga simpanan. Sementara dalam pemberian kredit, penerima kredit (debitur) dikenakan jasa pinjaman dalam bentuk bunga dan biaya administrasi.
  1. Bank Umum Syariah:
Bank Umum Syariah adalah Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Syariah adalah BPR yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah.
Adapun pengertian prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembayaran kegiatan usaha, atau kegiatan lain yang dinyatakan sesuai dengan syariah.

Lembaga Keuangan Non-Bank
Adapun jenis-jenis lembaga keuangan lainnya yang ada di indonesia saat ini antara lain :
  1. Pasar Modal, merupakan pasar tempat pertemuan dan melakukan transaksi antara pencari dana dengan para penanam modal, dengan instrumen utama saham dan obligasi
  2. Pasar Uang, yaitu pasar tempat memperoleh dana dan investasi dana.
  3. Koperasi Simpan Pinjam, yaitu menghimpun dana dari anggotanya kemudian menyalurkan kembali dana tersebut kepada para anggota koperasi dan masyarakat umum.
  4. Perusahaan Pengadaian, merupakan lembaga keuangan yang menyediakan fasilitas pinjaman dengan jaminan tertentu.
  5. Perusahaan Sewa Guna Usaha, lebih di tekankan kepada pembiayaan barang-barang modal yang di inginkan oleh nasabahnya.
  6. Perusahaan Asuransi, merupakan perusahaan yang bergerak dalam usaha pertanggungan.
  7. Perusahaan Anjak Piutang, merupakan yang usahanya adalah mengambil alih pembayaran kredit suatu perusahaan dengan cara mengambil kredit bermasalah.
  8. Perusahaan Moal Ventura merupakan pembiayaan oleh perusahaan-perusahaan yang usahanya mengandung resiko tinggi.
  9. Dana Pensiun, merupakan perusahaan yang kegiatannya mengelola dana pension suatu perusahaan pemberi kerja.

Bentuk-Bentuk Penggabungan
Bentuk-bentuk penggabungan dibagi menjadi penggabungan vertikal-integral dan horizontal-paralelisasi.
  1. Penggabungan Vertikal-Integral
Penggabungan vertikal-integral atau yang biasa disebut integrasi hulu-hilir, merupakan penggabungan antara perusahaan yang dalam kegiatannya memiliki tahapan produksi yang berbeda, biasanya menurut urutan-urutan produksi atau sebaliknya. Contohnya, perusahaan penghasil bahan baku bergabung dengan perusahaan pengolah bahan baku, kegiatan seperti ini bisa disebut penggabungan vertikal atau integrasi hulu, kebalikannya disebut penggabungan integral atau integrasi hilir.
Tujuan dari penggabungan vertikal-integral adalah ;
  1. Untuk kesinambungan perolehan bahan baku dengan kualitas, dan kuantitas, serta harga yang terjamin.
  2. Untuk mengendalikan pasar barang jadi dalam hal pasokan, kualitas, dan harga.
  3. Penggabungan Horizontal-Paralelisasi
Penggabungan horizontal-paralelisasi adalah penggabungan antara dua perusahaan atau lebih yang bekerja pada jalur yang sama atau pada tingkat yang sama. Penggabungan seperti ini dapat terjadi apabila perusahaan barang maupun jasa menggunakan bahan yang sama atau sejenis.
Tujuan dari penggabungan horizontal-paralelisasi adalah :
  1. Mengurangi kelebihan kapasitas.
  2. Menekan biaya distribusi.
  3. Memperluas pasar.

Pengkhususan Perusahaan
Pengkhususan perusahaan merupakan kegiatan perusahaan yang mengkhususkan diri pada fase atau kegiatan tertentu, dan kegiatan lainnya diserahkan pada perusahaan lain. Pengkhususan perusahaan dapat dibagi menjadi spesialisasi dan diferensiasi.
  1. Spesialisasi, yaitu perusahaan yang mengkhususkan diri pada kegiatan yang hanya menghasilkan satu produk saja. Contohnya, perusahaan yang hanya menghasilkan produk mie, atau dalam bidang pelayanan jasa yaitu pelayanan transportasi udara.
  2. Diferensiasi, yaitu pengkhususan yang dilakukan perusahaan dalam fase produksi tertentu. Contohnya seperti, adanya perusahaan penanaman, perusahaan penggilingan padi, perusahaan penjual beras.

Pengkonsentrasian Perusahaan
Pengkonsentrasian perusahaan dapat dibagi menjadi:
  1. Trust
Trust merupakan Penggabungan atau pemusatan beberapa badan usaha yang sejenis maupun berlainan menjadi badan usaha yang baru dan kuat dimana secara hukum maupun ekonomis tidak berdiri sendiri lagi. Trust dapat berupa penggabungan vertikal maupun horizontal. Dalam bentuk penggabungan vertikal, trust mempunyai kegiatan produksi secara berurutan. Trust dalam bentuk penggabungan horizontal, yaitu gabungan beberapa perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang yang sejenis maupun berlainan dari bahan yang sama.
Pada umumnya, trust bersifat merugikan konsumen, karena tujuan dalam penggabungan adalah untuk mendapatkan kedudukan monopoli, sehingga akan mempengaruhi harga. Dalam pasar monopoli, harga tidak sesuai dengan harga keseimbangan penawaran dan permintaan, tetapi sesuai dengan keinginan produsen.
  1. Holding Company
Holding company atau perusahaan induk, merupakan perusahaan yang berbentuk corporation, dimana perusahaan tersebut menguasai sebagian besar saham dari perusahaan lain. Dalam hal ini, perusahaan lain yang menjadi perusahaan anak, dan kebijakan untuk perusahaan anak akan ditentukan oleh perusahaan induk. Holding company dapat terbentuk karena adanya penggabungan secara verikal maupun horizontal.
  1. Kartel
    1. Kartel merupakan suatu bentuk kerjasama antara badan usaha sejenis secara sukarela yang didasarkan atas perjanjian bersama untuk mengurangi persaingan. Berdasarkan perjanjiannya, Kartel digolongkan menjadi :
    2. Kartel Kondisi atau Syarat, perjanjian dalam kartel ini, menekankan pada syarat-syarat penyerahan barang dan pembayaran. Selain dari perjanjian diatas anggota kartel bebas melakukan kegiatannya dalam bidangnya masing-masing.
    3. Kartel Harga, perjanjian dalam kartel ini, menekankan pembatasan harga produk sejenis. Para anggota tidak boleh menjual dibawah harga yang telah ditetapkan.
    4. Kartel Produksi, perjanjian dalam kartel ini, menekankan pembatasan produksi pada para anggotanya, biasanya ditetapkan berdasarkan jumlah atau presentase tertentu dari total produksi. Tujuannya adalah untuk mengatur jumlah produksi di pasar, agar harga dapat dipertahankan pada tingkat tertentu.        
    5. Kartel Daerah, kartel ini berkaitan dengan pembagian daerah pemasaran atau bahan mentah kepada para anggotanya.
    6. Kartel Pembagian Laba, perjanjian dalam kartel ini menjelaskan tentang pembagian laba atau keuntungan kepada para anggota. Laba yang diperoleh oleh para anggota kartel dimasukkan terlebih dahulu ke dalam kas pusat yang nantinya akan dibagikan kepada para anggotanya sesuai formula yang telah ditentukan.
    7. Sindikasi
Sindikasi merupakan perjanjian kerjasama antara beberapa orang untuk melakukan sebuah proyek.
  1. Concem
Concem adalah bentuk kerjasama atau penggabungan beberapa perusahaan baik secara vertikal maupun horizontal dari sekumpulan perusahaan induk. Concem dapat terjadi karena adanya perluasan usaha secara vertikal maupun horizontal dengan mendirikan suatu perusahaan baru.
  1. Joint Venture
Joint venture merupakan perusahaan baru yang didirikan atas dasar kerjasama antara perusahaan-perusahaan yang telah berdiri sendiri.
  1. Trade Association
Trade association merupakan persekutuan beberapa perusahaan yang berasal dari cabang perusahaan yang sama, yang bertujuan untuk memajukan anggotanya bukan untuk mencari laba.
  1. Gentlement’s Agreement
Gentlement’s agreement merupakan perjanjian produsen dalam daerah penjualan dengan maksud mengurangi persaingan.

Cara-Cara Penggabungan atau Penyatuan Usaha
  1. Consolidation
Consolidation atau konsolidasi, merupakan penggabungan perusahaan-perusahaan yang awalnya berdiri sendiri-sendiri menjadi satu perusahaan baru, dan perusahaan lamanya ditutup.
  1. Merger
Merger yaitu suatu perusahaan yang mengambil alih satu atau beberapa perusahaan lain, dimana perusahaan yang diambil alih dibubarkan dan diambil sahamnya, serta pemegang saham yang ada pada perusahaan yang dibubarkan menjadi pemegang saham perusahaan yang mengambil alih.
Terdapat beberapa jenis merger, yaitu :
  1. Merger Vertikal, yaitu perusahaan yang masih dalam satu industri, tetapi beda tingkat operasional.
  2. Merger Horizontal, yaitu perusahaan yang masih dalam satu industri membeli perusahaan di level operasi yang sama.
  3. Merger Konglomerisasi, yaitu tidak ada hubungan antara industri dengan perusahaan yang diakuisisi. Tujuannya untuk meningkatkan profit dari berbagai unit.
  4. Akuisisi
Akuisisi merupakan pengambil alihan sebagian saham perusahaan kepada perusahaan lain, dimana perusahaan yang diambil alih menjadi perusahaan anak dan yang mengambil alih menjadi perusahaan induk, dan masih tetap beroperasi sendiri tanpa ada penggantian nama maupun kegiatan. Akuisisi digunakan untuk menjaga ketersediaan pemasok bahan baku atau jaminan produk yang akan diserap dalam pasar.
  1. Aliansi Strategi
Aliansi merupakan kerjasama antara dua perusahaan atau lebih dalam rangka menyatukan keunggulan masing-masing dalam menghadapi tantangan pasar dengan tetap berdiri sendiri-sendiri.

BAB III
ANALISIS

Badan usaha adalah suatu organisasi yang merupakan kesatuan yuridis dan yang berusaha mencari keuntungan menggunakan faktor-faktor produksi. Disebut kesatuan yuridis karna biasanya badan usaha berbadan hukum.
Berbagai tujuan perusahaan antara lain: untuk memperoleh keuntungan maksimal, menjamin kelangsungan hidup perusahaan, memenuhi kebutuhan masyarakat, menciptakan kesempatan kerja, dan beberapa ahli manajemen keuangan mengemukakan tujuan perusahaan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan atau memaksimumkan kemakmuran pemegang saham.
Bentuk yuridis perusahaan:
  1. Perusahaan Perorangan
  2. Firma (Fa)
  3. Perusahaan Komanditer (Commanditaire Vernootschaap)
  4. Perseroan Terbatas (PT)
  5. BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
  6. Koperasi
Cara-Cara Penggabungan atau Penyatuan Usaha:
  1. Consolidation
  2. Merger
  3. Akuisisi
  4. Aliansi Strategi

BAB IV
REFERENSI
Sumarni Murti, Jhon Soeprihanto. 2003. Pengantar Bisnis, Edisi Kelima. Yogyakarta: Liberty
Afifah Noor Evi, Erry Febriansyah. 2007. Ekonomi Program IPS. Jakarta: Widya Utama)
http://bayu96ekonomos.wordpress.com/modul-materikuliah/bank-lembaga-keuangan-lain-2/
http://kristiannadeak.blogspot.com/2011/11/bentuk-yuridis-perusahaan_04.html?m=1
http://azistuhadadisana.blogspot.com/2012/04/jenis-dan-contoh-lembaga-keuangan.html?m=1
http://martias-db21-portofolio.blogspot.com/2011/04/lembaga-keuangan-non-bank.html?m=1
http://uiita.wordpress.com/2012/12/09/bentuk-bentuk-badan-usaha-3/