Tuesday, October 28, 2014

CONTOH SOAL SOAL TEORI PERILAKU KONSUMEN


PILIHAN GANDA

1        Daya guna dapat diukur dengan satuan uang atau utilitas dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna tergantung kepada subyek yang menilai adalah pendekatan dari...
a.      Pendekatan konsumen kardinal
b.      Pendekatan konsumen
c.       Pendekatan kurva indiferens
d.      Tingkat marginal subtitusi

2        Dibawah ini adalah asumsi asumsi pendekatan kurva indiferes, kecuali . . . .
a.        Konsumen memiliki dana dalam jumlah tertentu
b.      Konsumen selalu berusaha untuk mencapai kepuasan maksimum
c.       Konsumen memiliki pola preferensi akan barang barang konsumsi yang dinyatakan dalam bentuk peta indiferensi
d.      Semakin jauh dari titik origin, maka kepuasan konsumen akan semakin rendah

3.  Yang merupakan ciri ciri kurva indefren adalah...
a.     Permintaan yang dikompesasikan
b. Kurva Indiferen satu dengan kurva indiferen yang lainnya tidak pernah berpotongan
c.     Turun dari kanan atas ke kiri bawah
d.    Kurva Indiferen satu dengan kurva indiferen yang lainnya saling berpotongan

4.  Istilah dalam  ilmu ekonomi sering digunakan ketika mendiskusikan sensitivitas harga adalah pengertian dari...
a.     Elastisitas permintaan terhadap barang
b.    Elastisitas permintaan terhadap produsen
c.     Elastisitas permintaan terhadap harga
d.  Elastisitas permintaan terhadap konsumen

5.  Salah satu hubungan antara PCC dengan elastisitas harga adalah….
a.    Apabila PCC berslope negative -> E > 1 (elastis)
b.    Apabila PCC berslope negative -> E = 1 (unit elastis)
c.     Apabila PCC berslope hotizontal -> E > 1 (inelastis)
d.    Apabila PCC berslope horizontal -> E = 1 (elastis)


ESSAY

Perhitungkan fungsi utilitas berikut:
a.       U (x,y) = xy
b.      U (x,y) = x2y2
Buktikan fungsi-fungsi diatas memiliki MRS yang menurun, dengan marginal utility yang konstan,meningkat, ataupun menurun. Berikan kesimpulan

Jawab
a.       U (x,y) = xy
ð  MUx =  y

ð  MUy =  x

ð  MRS  = MUx =  y/x
 MUy

            Misalkan nilai Utilitas = 10
            Maka :
                        U (x,y) = xy

ð  xy   =   10
ð  y     =   10/x

bila x1 = 1
ð  y1 = 10/1 = 10
ð  MRS = y/x = 10/1 = 10

bila x2 = 2
ð  y2 = 10/2 = 5
ð  MRS = y/x = 5/2 = 2,5

bila x3 = 4
ð  y3 = 10/4 = 2,5
ð  MRS = y/x = 2,5/4 = 0,625

Dari perhitungan di atas, bila komoditas x ditambah:
·         MU barang x mengalami penurunan sebesar y,
·         MU barang y mengalami peningkatan sebesar x,
·         MRSnya mengalami penurunan sebesar y/x
 
b.      U (x,y) = x2y2
ð  MUx = 2xy2

ð  MUy = 2x2y

ð  MRS = MUx = 2xy2 =  y/x
 MUy   2x2y

            Misalkan nilai Utilitas = 10
            Maka :
                        U (x,y) = x2y2

ð  x2y2   =   10
ð  y2        =   10/x2
ð  y        =   10/x

bila x1 = 1
ð  y1 = 10/1 = 10 = 3,16
ð  MRS = y/x = 3,16/1 = 3,16
ð  MUx = 2xy2 = 2(1)(10)2 = 20
ð  MUy = 2x2y = 2(1)2(10) = 6,32

bila x2 = 2
ð  y2 = 10/2 = 1,58
ð  MRS = y/x = 1,58/2 = 0,79
ð  MUx = 2xy2 = 2(2)(10/2)2 = 10
ð  MUy = 2x2y = 2(2)2(10/2) = 12,65

bila x3 = 3
ð  y3 = 10/3 = 1,05
ð  MRS = y/x = 1,05/3 = 0,35
ð  MUx = 2xy2 = 2(3)(10/3)2 = 20/3 = 6,67
ð  MUy = 2x2y = 2(3)2(10/3) = 18,97

Dari perhitungan di atas, bila komoditas x ditambah:
·         MU barang x mengalami penurunan sebesar 2xy2,
·         MU barang y mengalami peningkatan sebesar 2x2y,
·         MRSnya mengalami penurunan sebesar y/x



TEORI PERILAKU KONSUMEN

KATA PENGANTAR

          Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang,berkat rahmat dan karunia nya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai “Implementasi Pancasila dalam Sejarah Mengisi Kemerdekaan Indonesia”.

          Dalam tugas ini kami tak lupa menyucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dan membantu menyelesaikan makalah ini dengan sebaik baik nya.Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan Bpk.Burhanuddin selaku dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila.

          Kami menyadari masih banyak kekurangan pada makalah ini,oleh karena itu kami menerima segala kritik dan saran guna menyempurnakan makalah ini.

          Akhirnya kami berharap makalah ini bisa memenuhi apa yang dosen inginkan dan bisa memberikan informasi kepada pembaca pada umumnya.


PENDAHULUAN

Apa yang dimaksud perilaku Konsumen? Konsumen adalah setiap orang pemakai barang/jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.

Pengertian perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan seorang konsumen dalam memilih sesuatu mempunyai beberapa factor penting untuk memilih suatu barang/benda yang akan dipilihnya,beberapa faktornya sebagai berikut :
1. tingkat pendapatan seseorang
2. jenis/ukuran yg dibutuhkan
3. tingkat kebutuhan
4. Efektifitas


TEORI PENDEKATAN KONSUMEN

Teori pendekatan konsumen terdapat 2 macam yaitu pendekatan konsumen Kardinal dan pendekatan konsumen ordinal/kurva indifferen.

1.Pendekatan konsumen kardinal
Pendekatan konsumen kardinal adalah daya guna dapat diukur dengan satuan uang atau utilitas, dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna tergantung kepada subyek yang menilai. pendekatan ini juga mengandung anggapan bahwa semakin berguna suatu barang bagi seseorang, maka akan semakin diminati. Misalnya bbm, semakin tinggi harga bbm akan tetap dibeli dikarenakan setiap orang yang memiliki kendaraan selalu membutuhkannya untuk transportasi.

2.Pendekatan konsumen oridinal
Pendekatan konsumen ordinal adalah pendekatan yang daya guna suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang. misalnya handphone, sebagian orang menggunakan handphone hanya untuk telepon dan sms saja. tetapi ada yang membutuhkan lebih dari itu contohnya GPS/internet di handphone untuk memudahkan keperluan si pengguna.


KURVA INDIFERENS

       Pendekatan kurva indeferens (ordinal utility) menggunakan pengukuran ordinal dalam menganalisis pilihan konsumen dan menurunkan fungsi permintaan. Pendekatan ordinal mengasumsikan bahwa konsumen mampu membuat urutan-urutan kombinasi barang yang akan dikonsumsi berdasarkan kepuasan yang akan diperolehnya tanpa harus menyebutkan secara absolut. Pendekatan ordinal digunakan dengan menggunakan analisis kurva indiferensi. Kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukkan berbagai titik titik kombinasi dua barang yang memberikan kepuasan yang sama.

Asumsi-asumsi Pendekatan Kurva Indeferens
·  Konsumen memiliki pola preferensi akan barang-barang konsumsi yang dinyatakan dalam bentuk peta indiferensi.
·        Konsumen memiliki dana dalam jumlah tertentu.
·        Konsumen selalu berusaha untuk mencapai kepuasan maksimum.
·      Semakin jauh dari titik origin, maka kepuasan konsumen semakin tinggi

Ciri – Ciri Kurva Indiferens:
1.     Turun dari kiri atas ke kanan bawah
2.     Cenderung ke arah origin
3.     Kurva Indiferen satu dengan kurva indiferen yang lainnya tidak pernah berpotongan
4.     Kurva indiferen yang terletak di sebelah kanan atas menunjukan tingkat titik titik tersebut menggambarkan bahwa kombinasi berapapun akan memberikan kepuasan yang sama

TINGKAT BATAS SUBTITUSI / TINGKAT MARGINAL SUBTITUSI

DEFINISI dari 'Tingkat Marginal Substitusi'
          Jumlah yang baik bahwa konsumen bersedia untuk menyerah untuk kebaikan lain, asalkan baik baru sama memuaskan. Ini digunakan dalam teori ketidakpedulian untuk menganalisis perilaku konsumen. Tingkat substitusi marjinal (MRS) dihitung antara dua barang ditempatkan pada kurva indiferen, menampilkan perbatasan utilitas yang sama untuk setiap kombinasi "baik A" dan "B baik". Tingkat substitusi marjinal selalu berubah untuk suatu titik tertentu pada kurva, dan matematis merupakan kemiringan kurva pada titik tersebut. MRS dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
Hukum Berkurangnya Marginal Tingkat Pergantian menyatakan bahwa MRS berkurang sebagai salah satu bergerak ke bawah kurva cembung berbentuk standar, yang merupakan kurva indiferen.
         
          Sebagai contoh, konsumen memilih antara hamburger dan hotdog. Dalam rangka untuk menentukan tingkat substitusi marjinal, konsumen diminta apa kombinasi hamburger dan hotdog memberikan tingkat kepuasan yang sama. Ketika kombinasi ini digambarkan, kemiringan garis yang dihasilkan negatif. Ini berarti bahwa konsumen menghadapi tingkat marjinal berkurang substitusi: semakin banyak hamburger mereka memiliki relatif terhadap hotdog, semakin sedikit hotdog konsumen bersedia untuk menyerah untuk lebih hamburger. Jika tingkat substitusi marjinal hamburger untuk hot dog adalah 2, maka individu akan bersedia untuk menyerah 2 hotdog untuk mendapatkan 1 hamburger ekstra.
         
          Tingkat substitusi marjinal tidak memeriksa kombinasi barang yang akan konsumen lebih memilih lebih atau kurang dari kombinasi lain, tetapi memeriksa yang kombinasi barang konsumen akan lebih memilih hanya sebanyak. Ini juga tidak memeriksa marginal utilitas - berapa banyak lebih baik atau lebih buruk konsumen akan dengan satu kombinasi barang daripada yang lain - karena semua kombinasi barang sepanjang kurva indiferen dinilai sama oleh konsumen.
 
Konsumen bersedia mengkonsumsi 10 soda untuk melihat 5 film. tingkat substitusi marjinal di titik c adalah 10 dibagi dengan 5, sama dengan 2. pada titik g konsumen bersedia mengkonsumsi 4,5 soda untuk melihat 9 film. tingkat substitusi marjinal di titik g adalah 4,5 dibagi oleh 9, sama dengan 1 / 2.


Pengaruh kepuasan konsumen terhadap perubahan harga
¢ Efek-efek perubahan harga dapat dibedakan atas tiga, yaitu efek subsitusi, efek, pendapatan dan efek total. Efek substitusi (subsitution effect) adalah perubahan jumlah barang yang diminta karena perubahan harga relatif sesudah penghasilan konsumen dikompensasi. Efek pendapatan (income effect) adalah perubahan jumlah barang yang diminta akibat pendapatan riil konsumen berubah. Efek total (total effect) adalah perubahan jumlah yang diminta konsumen apabila konsumen bergerak dari satu keseimbangan ke keseimbangan yang lain (efek total adalah penjumlahan efek pendapatan dan efek substitusi)
¢ Ketiga efek ini juga dapat dibedakan pengaruhnya antara barang normal, barang inferior dan barang giffen. Barang normal (normal goods) adalah barang yang apabila harganya turun maka permintaan naik, dan apabila harga naik maka permintaannya turun (sesuai dengan hukum permintaan), sedangkan barang inferior (inferior goods) atau biasa disebut barang yang berkualitas rendah, yaitu kenaikan harga akan menyebabkan pendapatan riil konsumen turun dan mengakibatkan jumlah yang diminta naik, sebaliknya apabila harga turun permintaan akan turun. Hal ini disebabkan konsumen merasa lebih baik dan ia akan menggantikan barang inferior tersebut dengan barang yang berkualitas lebih baik. Barang giffen (giffen goods) adalah barang apabila terjadi penurunan harga akan menyebabkan terjadinya kenaikan permintaan. Penamaan barang giffen diambil dari nama ekonom penemunya, yaitu bernama Sir Robert Giffen (1837-1910)

Penurunan Permintaan
¢ Penurunan Kurva Permintaan
¢ Kurva indiferens dapat digunakan untuk menurunkan kurva permintaan, baik secara grafis maupun matematis. Penurunan tersebut dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama, gambarkan kurva konsumsi-harga (price consumption curve = PCC). Tahap kedua, gambarkan kembali kombinasi-kombinasi harga-kuantitas dari PCC tersebut. Perhatkikan hubungan antara krva indiferens dengan kurva permintaan. Kuantitas-kuantitas pada kurva permintaan adalah jumlah barang yang dibeli (dikonsumsi) yang memaksimumkan kepuasan konsumen pada berbagai tingkat harga, cateris paribus.

Permintaan yang di kompensasikan

Hal ini memperlihatkan hubungan antara harga barang dan jumlah yang dibeli atas dasar asumsi bahwa harga lain dan utilitas tetap konstan. Secara matematis kurva ini merupakan representasi matematika dari fungsi permintaan yang dikompensasi

ELASTISITAS PERMINTAAN
TERHADAP HARGA DAN SLOPE PCC

o   Elastisitas Permintaan Terhadap Harga
Ukuran hubungan antara perubahan kuantitas yang diminta dari barang tertentu dan perubahan harga. Elastisitas harga dari permintaan adalah istilah dalam ilmu ekonomi sering digunakan ketika mendiskusikan sensitivitas harga. Rumus untuk menghitung elastisitas harga permintaan adalah: Harga Elastisitas Permintaan = % Perubahan Kuantitas Dituntut /% Perubahan Harga

Jika perubahan kecil dalam harga yang disertai dengan perubahan besar dalam kuantitas yang diminta, produk ini dikatakan elastis (atau responsif terhadap perubahan harga). Sebaliknya, produk inelastis jika perubahan besar dalam harga yang disertai dengan sejumlah kecil perubahan kuantitas yang diminta.

Elastisitas harga dari permintaan mengukur respon permintaan terhadap perubahan harga untuk barang tertentu. Jika elastisitas harga permintaan adalah sama dengan 0, permintaan inelastis sempurna (yaitu, permintaan tidak berubah ketika perubahan harga). Nilai antara nol dan satu menunjukkan bahwa permintaan inelastis (ini terjadi ketika perubahan persen dalam permintaan kurang dari perubahan persen dalam harga). Ketika elastisitas harga permintaan sama dengan satu, permintaan satuan elastis (perubahan persen dalam permintaan adalah sama dengan persentase perubahan harga). Akhirnya, jika nilai lebih besar dari satu, permintaan elastis sempurna (permintaan dipengaruhi ke tingkat yang lebih besar oleh perubahan harga).

Misalnya, jika kuantitas yang diminta untuk meningkat baik 15% dalam menanggapi penurunan 10% dalam harga, elastisitas harga permintaan akan 15% / 10% = 1,5. Sejauh mana kuantitas yang diminta untuk perubahan yang baik dalam menanggapi perubahan harga dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Faktor-faktor termasuk jumlah pengganti dekat (permintaan lebih elastis jika ada pengganti dekat) dan apakah yang baik adalah suatu keharusan atau mewah (kebutuhan cenderung memiliki permintaan inelastis sementara kemewahan lebih elastis).

Bisnis mengevaluasi elastisitas harga permintaan untuk berbagai produk untuk membantu memprediksi dampak harga pada penjualan produk. Biasanya, bisnis biaya harga tinggi jika permintaan produk adalah harga inelastis.
o   Price-Consumption Curve (PCC)
Ø PCC disebut juga Price Expansion Price karena menggambarkan perkembangan harga.
Ø Kurva yang menggambarkan kombinasi produk yang dikonsumsi yang memberikan kepuasan (utilitas) maksimum kepada konsumen pada berbagai tingkat harga (menggambarkan bagaimana konsumen bereaksi terhadap perubahan harga suatu barang, sedangkan harga barang lain dan pendapatan tidak berubah).
Ø Dengan adanya penurunan harga barang B, garis anggaran bergerak, dan posisi keseimbangan berpindah. Apabila titik keseimbangan tersebut dihubungkan maka diperoleh garis konsumsi harga. PCC menghubungkan titik-titik keseimbangan konsumen pada berbagai harga pada suatu barang, di mana pendapatan dan harga nominal barang lain dianggap tetap.

o   Price-Consumption Curve (PCC)
Kurva permintaan barang dapat diturunkan dari titik-titik pada kurva PCC, menggambarkan jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga. Dengan demikian, PCC memiliki hubungan dengan elastisitas harga ->
Ø Membantu menentukan nilai elastisitas harga dari permintaan, yang menggambarkan tingkat respon konsumen terhadap perubahan harga.
Ø Ketika harga berubah, PCC juga menunjukkan jumlah permintaan barang lain di sumbu vertikal, sehingga elastisitas silang dari permintaan dapat diketahui.
Ø Secara grafik slope dari PCC menunjukkan nilai elastisitas harga.

o   Hubungan antara PCC dengan elastisitas harga:
Ø Apabila PCC berslope negatif -> E > 1 (elastis)
Ø Apabila PCC berslope horizontal -> E = 1 (unit elastis) 
Ø Apabila PCC berslope positif -> E < 1 (inelastis)